Inflasi yang meningkat di Australia memungkinkan RBA untuk kembali bersikap hati-hati. Dengan latar belakang niat The Fed untuk memangkas suku bunga, hal ini menggambarkan prospek kenaikan untuk pair AUDUSD. Namun, para investor mungkin menghadapi banyak kendala. Mari kita bahas topik ini dan menyusun rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-Poin Utama
- Inflasi di Australia telah meningkat hingga 2.8%.
- Pasar tidak mengantisipasi penurunan suku bunga hingga bulan November.
- Hilangnya kepercayaan terhadap The Fed membebani dolar AS.
- Rebound pair AUDUSD dari 0.644 dan 0.637 akan memberikan sinyal buy.
Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Dolar Australia
Pada bulan Agustus, dolar Australia menghadapi tantangan akibat dimulainya kembali siklus pelonggaran kebijakan moneter RBA, tantangan ekonomi di Tiongkok, dan ketidakpastian mengenai kesiapan The Fed untuk memangkas suku bunga. Namun, fluktuasi pair AUDUSD baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda stabilisasi.
Dolar Australia rebound dari level terendah dua bulan setelah pidato Jerome Powell di Jackson Hole. Kepala The Fed mengatakan bahwa regulator AS siap untuk melanjutkan siklus ekspansi moneternya di tengah pasar tenaga kerja yang lemah untuk mengekang inflasi yang dipicu tarif. Kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan September meningkat dari 69% menjadi 87%, mendorong pair AUDUSD lebih tinggi.
Suku Bunga Bank Sentral
Sumber: Bloomberg.
Tingkat ekspansi moneter yang berbeda merupakan pendorong utama pembentukan nilai tukar di pasar Forex. Investor tampak acuh tak acuh terhadap komitmen Bank Sentral Australia (RBA) untuk mempertahankan siklus pelonggaran kebijakan moneternya di tengah perubahan sikap berhati hati oleh The Fed. Hal ini khususnya relevan mengingat keputusan akhir RBA yang masih tertunda. Sebagaimana ditunjukkan dalam risalah rapat sebelumnya, keputusan selanjutnya akan bergantung pada data yang masuk. Regulator siap untuk terus menurunkan suku bunga acuan hanya jika pasar tenaga kerja tetap lemah dan inflasi stabil di tengah kisaran target 2%–3%.
Sayangnya, penetapan harga konsumen sebagai jangkar terbukti bermasalah. Pada bulan Juli, CPI melonjak dari 1.9% menjadi 2.8%, mencapai titik tertinggi tahunannya. Menurut Bloomberg, indikator tersebut diperkirakan akan mencapai 2.3%. Rata-rata ukuran inflasi meningkat dari 2.1% menjadi 2.7%.
Inflasi dan Suku Bunga Acuan Australia
Sumber: Bloomberg.
Akibatnya, pasar derivatif menggeser ekspektasi penurunan suku bunga acuan RBA dari bulan September ke November. Waktu pemangkasan berikutnya diundur dari bulan Maret ke Mei 2026. Imbal hasil obligasi Australia naik, dan pair AUDUSD pun mengikutinya.
Pendorong utama kenaikan pair ini adalah hilangnya kepercayaan investor terhadap dolar AS di tengah terkikisnya kepercayaan terhadap The Fed. Sikap hati-hati RBA dan prospek positif yuan Tiongkok menjadi faktor pendorong utama. Menurut Deutsche Bank, UBS, dan Toronto-Dominion Bank, yuan Tiongkok berpotensi menguat hingga 7 terhadap dolar AS, yang akan berdampak positif terhadap dolar Australia sebagai mata uang proksi.
Kinerja Yuan Tiongkok dan Dolar AS
Sumber: Bloomberg.
Meskipun respons pasar terhadap pemecatan anggota FOMC Lisa Cook terbilang lemah, perkembangan terburuk mungkin masih akan terjadi. Pasar belum memiliki preseden di mana The Fed menjadi instrumen pemerintah AS, yang bertindak sesuai arahannya. Penurunan suku bunga dana federal yang tajam kemungkinan akan melemahkan dolar AS secara signifikan.
Rencana Trading Mingguan untuk AUDUSD
Dalam kondisi ini, prospek pair AUDUSD terlihat optimis. Kenaikan pair ini di atas $0.65 atau rebound dari level support di $0.644 dan $0.637 dapat digunakan untuk membentuk posisi buy.
Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga AUDUSD dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
