Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa kekhawatiran seputar kebijakan Donald Trump mungkin telah dibesar-besarkan. Alih-alih menerapkan bea tarif universal, ia telah mengadopsi pendekatan yang lebih bernuansa, lebih memilih bea tarif timbal balik dan penundaan strategis. Apakah benar-benar menguntungkan untuk menjual pasangan mata uang EURUSD dengan agresif? Pasar memiliki keraguan. Mari kita diskusikan topik ini dan buat rencana perdagangan.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin Utama
- Jerome Powell telah menguraikan kondisi di mana Fed akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.
- Penarikan perdagangan Trump sedang berlangsung di pasar.
- Tarif dapat memicu inflasi dan menghambat pertumbuhan GDP di AS.
- Pasangan mata uang EURUSD dapat melonjak ke level 1.0425 dan 1.0455 jika CPI mendekati perkiraan.
Perkiraan Fundamental Harian Dollar AS
Dampak tarif adalah pertimbangan kunci dalam iklim ekonomi saat ini. Kepercayaan pasar bahwa bea tarif Trump akan mempercepat inflasi dan memperkuat keunggulan Amerika semakin memudar. Selama pidatonya di hadapan Kongres, Jerome Powell menghindari untuk secara langsung membahas topik ini, yang semakin memicu kekhawatiran investor tentang pasangan mata uang EURUSD yang mungkin meluncur menuju paritas. Skala bea tarif ini juga menjadi pertanyaan yang mendesak. Sementara Presiden AS awalnya mengusulkan tarif sebesar 60% terhadap China, ia kini telah membatasinya menjadi 10%. Meksiko dan Kanada telah diberikan penundaan, dan penerapan bea universal yang berkisar antara 10% hingga 20% diharapkan akan digantikan oleh langkah-langkah timbal balik.
Penarikan perdagangan Trump bertepatan dengan penurunan sentimen bearish mengenai nilai tukar EURUSD. Investor semakin yakin bahwa tarif akan menghambat pertumbuhan GDP di AS, mengingat dampak yang terlihat selama masa jabatan pertama Trump. Potensi hilangnya keunggulan AS memberikan tekanan pada dolar AS. Kekuatan dolar AS tidak didukung oleh niat Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lama, maupun oleh ekonomi yang kuat. Menurut Jerome Powell, kinerja ekonomi yang solid memungkinkan regulator AS untuk mengambil waktu dalam melonggarkan kebijakan moneter.
Namun, ada sisi lain dari koin ini. Dalam ekonomi yang kuat, perusahaan dapat dengan mudah menaikkan harga tanpa khawatir akan memberikan tekanan pada konsumen. Sebagai aturan, inflasi biasanya meningkat di awal tahun, seperti yang terlihat pada tahun 2024, ketika pertumbuhan CPI dan PCE yang lebih tinggi mendorong Fed untuk menunda rencananya untuk memulai siklus ekspansi moneter hingga September. Sejarah menunjukkan pola serupa mungkin muncul di awal tahun 2025.
Perubahan Inflasi AS
Sumber: Bloomberg.
Menurut para ahli di Bloomberg, indeks harga konsumen diperkirakan akan naik sebesar 0.3% m/m pada bulan Januari, mencatatkan kenaikan kelima dalam enam bulan terakhir. Inflasi jelas telah stabil, mendorong pasar derivatif untuk memperkirakan pengurangan suku bunga federal hanya pada bulan Juli. Harapan ini, bersamaan dengan kebijakan moneter akomodatif dari Bank Sentral Eropa, diharapkan dapat memperkuat euro terhadap dollar AS. Namun, investor saat ini mengantisipasi skenario yang berbeda.
Menjelang penerapan bea tarif Donald Trump, telah terjadi peningkatan dalam pengimporan yang dilakukan lebih awal. Akibatnya, ekspor bersih diperkirakan akan mengurangi sebagian besar GDP. Rencana Gedung Putih untuk mengurangi jumlah pegawai pemerintah dapat berpotensi mendinginkan pasar tenaga kerja. Ketua Fed Jerome Powell telah menekankan bahwa Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga jika inflasi turun lebih cepat dari yang diperkirakan atau jika pasar tenaga kerja melemah secara tak terduga.
Rencana Perdagangan Harian EURUSD
Keputusan Fed untuk menunda dan menjelaskan situasi terkait kebijakan Donald Trump, serta untuk menilai konsekuensinya bagi ekonomi, adalah langkah yang bijaksana. Jika angka CPI bulan Januari secara signifikan melebihi perkiraan, posisi jual dapat dibuka pada pasangan mata uang EURUSD dengan target di level 1.012. Namun, jika angka tersebut memenuhi ekspektasi, koreksi menuju 1.0425 dan 1.0455 dapat diantisipasi, menciptakan peluang untuk membuka posisi beli pada pasangan mata uang tersebut.
Perkiraan ini didasarkan pada analisis faktor-faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga EURUSD dalam mode real time

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.