Dolar Australia menguat didorong oleh rumor bahwa Reserve Bank akan menaikkan suku bunga acuannya pada 2026, tingginya minat risiko global, serta penguatan yuan Tiongkok. Mari kita bahas topik ini dan menyusun rencana trading untuk pair AUD/USD.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-Poin Penting
- Pada bulan Desember, RBA membahas kemungkinan kenaikan suku bunga.
- China secara sengaja memperkuat nilai yuan.
- Indeks saham turut menopang penguatan dolar Australia.
- Posisi buy pada pair AUD/USD dengan target 0.682.
Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Dolar Australia
Dolar Australia mungkin tidak memiliki banyak keunggulan, tetapi mampu memaksimalkan kelebihan yang dimilikinya. Pada awal Desember, pembelian pair AUD/USD didorong oleh kenaikan indeks saham global, keberhasilan penguatan yuan Tiongkok, serta perbedaan arah kebijakan moneter antara The Fed dan RBA. Faktor-faktor ini mendorong pair tersebut ke level tertinggi sejak Oktober 2024.
Dolar Australia menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik pada kuartal keempat. Pasar mulai memasukkan pergeseran kebijakan moneter RBA ke arah yang lebih ketat ke dalam pergerakan AUD/USD, sementara bank sentral lain cenderung menahan suku bunga lebih lama atau masih berencana memangkasnya. Bank of Japan dapat dikecualikan dari daftar tersebut. BoJ telah menaikkan suku bunga dua kali pada 2025, yakni pada Januari dan Desember, sehingga suku bunga overnight naik dari 0.25% menjadi 0.75%. Tidak ada kenaikan suku bunga yang diperkirakan pada 2026.
Suku Bunga Bank Sentral
Source: Bloomberg.
Pada pertemuan terakhirnya di tahun 2025, Reserve Bank of Australia memberi sinyal bahwa mereka telah mengakhiri siklus ekspansi moneternya. Michele Bullock membahas kondisi di mana suku bunga acuan dapat dinaikkan.
Commonwealth Bank of Australia memperkirakan suku bunga acuan akan naik dari 3.6% menjadi 3.85% tahun depan di tengah percepatan ekonomi dan inflasi yang tinggi. Bank Nasional Australia memperkirakan dua kali pengetatan kebijakan moneter pada bulan Februari dan Mei. Pada saat yang sama, biaya pinjaman akan naik menjadi 4.1%. Bahkan Westpac, yang sebelumnya memperkirakan pelonggaran kebijakan akan berlanjut, kini memperkirakan suku bunga acuan akan tetap tidak berubah.
Kebijakan terarah Bank Rakyat China untuk memperkuat yuan melalui penetapan nilai tukar harian yang lebih tinggi memiliki dua tujuan utama. Renminbi yang kuat akan menghambat perusahaan domestik untuk membeli dolar AS. Hal ini juga mencegah investor Amerika untuk memulangkan modal ke negara asal mereka. Pair USD/CNH telah turun sekitar 1% setiap 60 hari. Jika laju ini berlanjut, pair mata uang ini akan mencapai 6.8 pada akhir tahun 2026, dan penurunan ini memberikan lampu hijau bagi para pelaku pasar yang optimistis terhadap AUD/USD.
Performa Indeks Saham Utama
Sumber: Wall Street Journal.
Hal yang sama juga berlaku untuk indeks saham. Sejak awal Januari, indeks global MSCI, di luar saham AS telah naik sebesar 29%. Kenaikan ini 11.5 poin persentase lebih cepat dibandingkan indeks S&P 500. Jika selisih antara keduanya berlanjut hingga akhir bulan Desember, ini akan menjadi perbedaan terbesar yang menguntungkan indeks global sejak tahun 2009. Risiko global yang tinggi menciptakan dorongan bagi mata uang berisiko, dan dolar Australia tidak terkecuali.
Rencana Trading Mingguan untuk AUDUSD
Kenaikan pair AUD/USD mungkin akan berlanjut menuju target 0.0682. Target tersebut kemungkinan besar harus dinaikkan pada tahun 2026. Dengan latar belakang ini, dolar Australia dapat dibeli saat terjadi koreksi harga.
Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga AUDUSD dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
