Konflik dagang yang meningkat, arus modal keluar akibat beban pajak investasi, dan resesi ekonomi AS dapat berdampak negatif pada indeks saham Amerika dan dollar AS. Mari kita bahas topik ini dan buat rencana perdagangan untuk pasangan mata uang EURUSD.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin Utama
- Pemerintahan AS mulai kehabisan kesabaran.
- Indeks USD bisa turun 5% akibat pajak investasi.
- The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga pada tahun 2026.
- Posisi beli pada pasangan mata uang EURUSD dapat dibuka saat terjadi rebound pada level 1.133, 1.128, dan 1.1225.
Perkiraan Fundamental Dollar AS untuk Minggu Ini
Spekulan terus membesar-besarkan gelembung pasar saham AS. Indeks S&P 500 meningkat, memaksa pasangan mata uang EURUSD untuk mundur. Namun, gelembung itu pasti akan meledak di beberapa titik karena perang dagang yang sedang berlangsung, risiko resesi, dan masalah fiskal. Dollar AS kemungkinan akan melemah secara signifikan. Namun, untuk sementara ini tetap bertahan.
Gedung Putih telah menghubungi banyak negara, mendorong mereka untuk segera mengajukan proposal perdagangan yang paling kompetitif. Batas waktu semakin dekat, dengan hanya jangka waktu terbatas yang tersisa sebelum awal Juli. Pada saat yang sama, tarif mungkin akan naik di masa mendatang. Namun, pertempuran hukum yang sedang berlangsung atas legalitas bea masuk AS dapat memengaruhi jadwal. Menurut UBS, kesabaran Presiden Trump terhadap situasi saat ini mulai memudar. Ia diperkirakan akan menaikkan tarif, yang dapat menyebabkan eskalasi konflik perdagangan dan merugikan dollar AS.
Masalah potensial lainnya adalah RUU untuk mengenakan pajak pada nonresiden yang memiliki sekuritas AS jika negara mereka menerapkan kebijakan diskriminatif terhadap Amerika Serikat. Menurut perkiraan oleh Komite Gabungan Perpajakan, langkah tersebut akan menghasilkan pendapatan sebesar $116.3 miliar selama dekade berikutnya. Namun, menurut Allianz, hal ini akan mengakibatkan peningkatan pengawasan terhadap pergerakan modal, yang berpotensi menyebabkan penurunan saham sebesar 10% dan penurunan indeks USD sebesar 5%. Imbal hasil Treasury diperkirakan akan naik sebesar 1.5 poin persentase.
Perkiraan OECD untuk Ekonomi Negara Terkemuka Dunia
Sumber: Bloomberg.
Isu resesi yang mengancam di AS tampaknya telah mereda. Namun, revisi ke bawah OECD terhadap prakiraan ekonomi globalnya telah memicu kembali wacana tersebut. Organisasi yang berpusat di Paris tersebut menurunkan perkiraan GDP di AS paling banyak, sebesar 0.6 poin persentase menjadi 1.6% pada tahun 2025. Alasan utama yang disebutkan untuk penurunan ini termasuk ketidakpastian seputar kebijakan Gedung Putih, penerapan tindakan pembalasan oleh negara lain, dan perlambatan imigrasi.
Inflasi di AS diperkirakan akan meningkat menjadi 3.9%, dan skenario stagflasi akan memaksa Fed untuk mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun 2025. Beberapa anggota FOMC percaya bahwa lonjakan harga konsumen akibat bea tarif akan berlangsung singkat. Namun, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic telah menyuarakan kekhawatiran tentang skenario ini. Ia mengamati bahwa ketika tarif diterapkan secara bersamaan, implikasinya tampak jelas. Namun, penerapan tarif secara bertahap berpotensi mengubah inflasi tinggi menjadi tantangan ekonomi yang terus-menerus.
Ekspektasi Pasar terhadap Suku Bunga The Fed
Sumber: Bloomberg.
Sementara itu, pasar berjangka memprediksi dua tindakan ekspansi moneter pada tahun 2025, meskipun garis waktunya secara bertahap bergeser ke tahun 2026. Oleh karena itu, dollar AS diperkirakan akan melemah secara signifikan, baik tahun ini maupun tahun depan.
Rencana Perdagangan EURUSD untuk Mingguan
Perlambatan inflasi Eropa menjadi 1.9%, pertumbuhan tak terduga dalam lowongan pekerjaan AS, dan kenaikan S&P 500 memungkinkan para penjual untuk mendorong harga EURUSD lebih rendah. Akibatnya, pasangan mata uang ini dapat dibeli saat rebound dari level support di 1.133, 1.128, dan 1.1225.
Perkiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga EURUSD dalam mode real time

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.