Laju pemangkasan suku bunga Bank of England yang lebih lambat dibandingkan dengan Federal Reserve memberikan keuntungan bagi pound sterling atas dolar AS. Namun, pair GBPUSD mengalami penurunan yang signifikan. Faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan ini? Mari kita bahas topik ini dan buat rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-poin Penting
- Inflasi Inggris meningkat pada bulan Oktober.
- Peluang pelonggaran kebijakan moneter BoE telah menurun.
- Ekonomi yang lemah dapat memaksa BoE untuk mempercepat siklus ekspansi moneter.
- Pair GBPUSD dapat jatuh ke 1.25 dan 1.23.
Perkiraan Fundamental Mingguan untuk Poundsterling
Sekilas, fondasi pound Inggris begitu kokoh sehingga masih dapat bersaing untuk mendapatkan gelar mata uang G10 dengan kinerja terbaik. Namun, faktor eksternal dapat sangat merugikan ekonomi Inggris. Seperti yang diantisipasi, nilai tukar GBPUSD terus menurun meskipun ada rilis data ekonomi yang kuat.
Di Inggris, harga konsumen meningkat dari 1.7% menjadi 2.3% pada bulan Oktober, kenaikan terbesar dalam dua tahun. Inflasi inti meningkat dari 3.2% menjadi 3.3%, sementara harga jasa meningkat dari 4.9% menjadi 5%. Perkiraan Bank of England yang agresif tentang CPI yang meningkat menjadi 2.7% pada tahun 2025 dan inflasi yang kembali ke target hanya pada tahun 2027 mulai menjadi kenyataan.
Perubahan Inflasi Inggris
Sumber: Bloomberg.
Rilis data CPI bulan Oktober mendorong peluang penurunan suku bunga repo pada pertemuan BoE bulan Desember, dengan peluang turun dari 20% menjadi 17%. Pasar derivatif menyesuaikan estimasi tingkat pelonggaran moneter pada tahun 2025 dari 65 bp menjadi 60 bp, yang menyiratkan dua tindakan ekspansi moneter dengan probabilitas rendah untuk yang ketiga. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga dana federal sebesar 25 bp lagi pada tahun 2024 dan 75 bp pada tahun 2025.
Ekspektasi terhadap Suku Bunga BoE
Sumber: Bloomberg.
Secara teori, langkah Bank of England yang lebih lambat seharusnya mendukung pair GBPUSD. Dalam praktiknya, pair ini anjlok, dan tidak jelas apa yang benar-benar dapat membantu para investor.
Pernyataan yang dibuat oleh pejabat BoE memberikan wawasan tentang situasi saat ini. Deputi Gubernur untuk Pasar dan Perbankan Bank of England Dave Ramsden mendukung normalisasi kebijakan moneter secara bertahap tetapi siap untuk mempercepatnya jika tanda-tanda baru perkembangan disinflasi muncul. Anggota MPC baru Alan Taylor mengantisipasi bahwa pelonggaran moneter akan terjadi pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan oleh pasar berjangka jika ekonomi terus kehilangan tenaga.
Perekonomian Inggris tumbuh pada tingkat yang lebih lambat pada kuartal ketiga, dengan GDP melambat dari 0.5% menjadi 0.1%. Selain itu, situasinya mungkin menjadi lebih buruk setelah Presiden terpilih Donald Trump menjabat. Pers berspekulasi bahwa negara itu mungkin terpaksa memilih antara Amerika Serikat dan Eropa jika terjadi perang dagang. Namun, Perdana Menteri Keir Starmer secara aktif membantah klaim ini.
Meskipun perekonomian Inggris mungkin tidak terlalu rentan terhadap bea masuk baru dibandingkan zona euro karena perekonomiannya yang berorientasi pada jasa dan defisit perdagangan dengan AS, Inggris tetap akan mengalami kerugian. Tren global tidak akan mengabaikan Inggris dan pound sterling.
Rencana Trading Mingguan untuk GBPUSD
Pair GBPUSD tidak hanya dipengaruhi oleh Trump trade.. Potensi perlambatan ekonomi meningkatkan kemungkinan Bank of England menerapkan kebijakan moneter yang lebih ekspansif. Pasar berjangka meremehkan sejauh mana pendekatan ini dan mungkin menghadapi kenyataan pahit. Pergerakan pound ke 1.27 telah memberikan peluang untuk membuka lebih banyak posisi sell. Strateginya tetap sama: trading sell dapat dibuka dengan target di 1.25 dan 1.23.
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
