Pair GBP/USD turun hingga menyentuh level terendah sejak April akibat kekhawatiran kenaikan pajak di Inggris dan semakin lebarnya perbedaan kebijakan moneter. Namun, banyak faktor negatif tersebut kemungkinan sudah tercermin di harga, sehingga pair ini mungkin siap untuk kembali menguat. Mari kita bahas topik ini dan menyusun rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-Poin Utama
- Partai Buruh dapat menepati janjinya.
- Peluang penurunan suku bunga repo pada bulan Desember semakin meningkat.
- Faktor-faktor negatif sebagian besar sudah diperhitungkan dalam nilai tukar pound.
- Jika pair GBP/USD naik ke 1.3095, seseorang dapat mempertimbangkan posisi buy.
Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Poundsterling
Sentimen terhadap pound Inggris membaik menyusul rumor bahwa Kantor Pertanggungjawaban Anggaran (Office for Budget Responsibility) mungkin akan menyajikan proyeksi GDP yang lebih optimis. Laporan-laporan ini juga menyiratkan bahwa pemerintah Inggris kemungkinan besar tidak akan menaikkan pajak penghasilan. Perkembangan ini membantu pound menguat terhadap euro dan franc Swiss. Namun, dorongan tersebut tidak cukup untuk mengimbangi penguatan dolar AS. Pada akhirnya, nada kuat dari risalah FOMC mendorong GBP/USD kembali ke level terendahnya di bulan April.
Pajak penghasilan, PPN, dan asuransi nasional adalah tiga jenis pajak utama yang dijanjikan Partai Buruh untuk tidak diubah selama pemilu. Namun, defisit anggaran yang besar telah menimbulkan kekhawatiran bahwa komitmen ini mungkin tidak akan terwujud. Perkiraan sebelumnya menunjukkan bahwa Rachel Reeves mungkin membutuhkan dana hingga £35 miliar untuk menutup defisit tersebut. Setelah proyeksi yang lebih optimis dari Kantor Pertanggungjawaban Anggaran (Office for Budget Responsibility), perkiraan ini mungkin turun menjadi sekitar £20 miliar.
Perubahan Anggaran Inggris
Sumber: Bloomberg.
Kemungkinan kenaikan pajak sudah tercermin dalam nilai tukar pound, sehingga berita positif apa pun cenderung mendukung pemulihan. Volatilitas mata uang telah melonjak, dan biaya hedging terhadap kenaikan EURGBP dan penurunan GBPCHF masing-masing telah mencapai titik tertinggi dalam enam bulan dan empat bulan. Namun, penurunan pada kedua pair mata uang tersebut setelah laporan bahwa pajak penghasilan tidak akan dinaikkan menunjukkan bahwa pound mungkin akan menguat secara signifikan di akhir musim gugur ini.
Volatilitas Euro-Pound
Sumber: Bloomberg.
Probabilitas pelonggaran kebijakan moneter The Fed pada bulan Desember telah turun menjadi 33%, yang tidak cukup untuk mendukung penguatan GBP/USD. Di Inggris, pertumbuhan GDP melambat dari 1.1% menjadi 0.3% dari tahun ke tahun dan dari 0.3% menjadi 0.1% dari kuartal ke kuartal pada bulan Juli–September. Selain itu, harga konsumen melambat dari 3.8% menjadi 3.6% pada bulan Oktober. Berdasarkan data ini, estimasi kemungkinan Bank of England menaikkan suku bunga repo pada akhir tahun meningkat menjadi 80%.
Tingkat Inflasi Inggris
Sumber: Bloomberg.
Jika satu bank sentral mempertahankan suku bunganya sementara bank sentral lain berencana menurunkannya, modal akan mengalir ke bank sentral tersebut. Inilah sebabnya mengapa pair GBP/USD melemah. Namun, penurunan saat ini merupakan peluang bagus untuk membeli pound sterling dengan harga lebih rendah.
Kenaikan pajak yang diperkirakan akan terjadi pada tanggal 26 November sebagian besar sudah diperhitungkan dalam nilai tukar pound. Hanya berita negatif dari Rachel Reeves yang dapat menekan nilai tukar pound. Ke depannya, The Fed diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Januari. Selain itu, data yang dirilis pada awal tahun 2026 kemungkinan akan menunjukkan bahwa ekonomi AS melambat pada kuartal keempat tahun 2025.
Rencana Trading GBPUSD untuk Mingguan
Pair GBP/USD diperkirakan akan bergerak lebih tinggi, sehingga para trader dapat mencari titik masuk sekarang atau setelah rancangan anggaran dirilis. Jika pair ini gagal bertahan di bawah $1.301 setelah menembus level tersebut, atau jika naik di atas $1.3095, posisi buy dapat dipertimbangkan.
Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga GBPUSD dalam mode real time

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.




































