Sepertinya tidak ada yang mampu menghentikan penurunan Brent karena pasar minyak menuju rekor surplus 4 juta barel per hari pada tahun 2026. Namun, sanksi baru AS terhadap Rusia telah mengubah landscape pasar. Mari kita bahas topik ini dan menyusun rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-Poin Utama
- AS memperoleh waktu yang menguntungkan untuk menjatuhkan sanksi.
- India menolak membeli minyak Rusia.
- Masa depan minyak bergantung pada Tiongkok.
- Pertimbangkan untuk membeli Brent dengan target harga $69 dan $71.3.
Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Brent
Waktu adalah segalanya dalam geopolitik dan pasar minyak. Sanksi Donald Trump terhadap produsen utama Rusia, Lukoil dan Rosneft, menghantam jantung industri energi Moskow tepat ketika pasar bersiap menghadapi surplus rekor.
Saat harga minyak berada di level $85–$90 per barel, memberlakukan sanksi terhadap Rusia akan menjadi langkah yang terlalu berisiko bagi Donald Trump. Langkah tersebut dapat mendorong harga Brent ke level $120–$140, memicu kembali inflasi AS, memaksa The Fed untuk memperketat kebijakan moneter, dan berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi. Namun, dengan harga yang berkisar di kisaran $55–$60 dan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan surplus 4 juta barel per hari untuk tahun 2026, waktunya tampak jauh lebih menguntungkan.
Pasokan Minyak Rusia ke India
Sumber: Bloomberg.
Lukoil dan Rosneft tidak dipilih secara kebetulan. Perusahaan-perusahaan ini menyumbang hampir separuh ekspor minyak mentah Rusia, yaitu sekitar 2.2 juta barel per hari. Termasuk Surgutneftegaz dan Gazprom Neft, yang sebelumnya telah dikenai sanksi, totalnya meningkat menjadi sekitar 70% dari ekspor, atau 3.1 juta barel per hari. Lukoil dan Rosneft sebelumnya merupakan pemasok utama minyak Rusia bagi India. Oleh karena itu, New Delhi kini mencari alternatif.
India kemungkinan besar akan beralih ke Timur Tengah. Kuwait telah menyatakan bahwa OPEC+ siap untuk mengimbangi kekurangan pasar dengan meningkatkan produksi. Pertanyaannya adalah apakah ada yang akan menyamai diskon yang diberikan Moskow.
Diskon Minyak Rusia Dibandingkan dengan Patokan Internasional
Sumber: Bloomberg.
Meskipun pasar minyak terguncang, pasar tetap tangguh. Kenaikan harian dan mingguan Brent mencapai yang terbesar sejak konflik Israel-Iran meletus pada bulan Juni. Struktur pasar telah bergeser dari contango menjadi backwardation, yang berarti lebih menguntungkan untuk menjual minyak segera daripada menyimpannya.
Namun, Rusia memiliki pengalaman panjang dalam menghindari sanksi Barat. Kini, banyak hal akan bergantung pada sikap Tiongkok, karena sekitar 17% impor minyaknya pada tahun 2025 berasal dari Moskow, dan volume tersebut terus meningkat.
Pertemuan Donald Trump dengan Xi Jinping dapat menjadi krusial bagi pasar minyak. AS dan Tiongkok masih berselisih mengenai logam langka, kedelai, teknologi, dan isu-isu perdagangan yang lebih luas. Meskipun demikian, kedua negara berhasil mencapai kesepakatan yang relatif cepat pada musim semi lalu.
Rencana Trading Mingguan untuk Brent
Jika Donald Trump berhasil melemahkan hubungan antara Rusia dan Tiongkok, kenaikan Brent kemungkinan akan berlanjut. Posisi buy yang dimulai di harga $59.3 terbukti menguntungkan. Pertimbangkan untuk mempertahankan posisi tersebut atau menambah posisi baru dengan target di harga $69 dan $71.3. Namun, jika Trump gagal mencapai kemajuan dalam hubungan dengan Tiongkok, mungkin sudah waktunya untuk mengunci keuntungan.
Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga UKBRENT dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
