Menjelang pertemuan Bank of Japan bulan Desember, yen menguat seiring ekspektasi kenaikan suku bunga overnight. Namun, begitu BoJ benar-benar menaikkan suku bunga acuannya, prinsip “buy the rumor, sell the news” langsung berlaku. Sekarang, mari kita bahas topik ini dan menyusun rencana trading untuk pair USD/JPY.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-Poin Penting
- Bank Sentral Jepang telah menaikkan suku bunganya menjadi 0.75%.
- Imbal hasil obligasi melonjak di atas 2%.
- Tidak ada repatriasi modal ke Jepang.
- Posisi buy pada pair USD/JPY dapat dibuka dengan target 158.6 dan 159.5.
Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Yen
BoJ mengindikasikan bahwa suku bunga netral Jepang berada dalam rentang yang cukup lebar, sehingga sulit untuk menentukan perkiraan yang presisi. Pernyataan Kazuo Ueda dipandang sebagai sikap enggan untuk memberi sinyal pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut, yang mendorong kenaikan nilai USD/JPY. Suku bunga overnight dinaikkan menjadi 0.75%, level tertinggi dalam tiga dekade, namun faktor ini sudah lebih dulu diperhitungkan dalam nilai tukar yen. Seluruh 50 pakar Bloomberg telah memprediksi langkah BoJ tersebut. Alhasil, prinsip ‘buy the rumor, sell the news’ pun berlaku.
Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral Jepang
Sumber: Bloomberg.
Bank of Japan menjelaskan kenaikan suku bunga tersebut dengan menyebutkan semakin besarnya kemungkinan bahwa proyeksi ekonominya akan terwujud, serta mengacu pada data yang menunjukkan pertumbuhan upah yang solid dan menurunnya risiko akibat tarif AS.
Menurut penelitian oleh Mizuho Research & Technologies, peningkatan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin akan menambah ¥800 miliar ke ekonomi Jepang, atau rata-rata ¥15,000 per rumah tangga. Kelompok usia di atas 50 tahun akan paling diuntungkan dari suku bunga yang lebih tinggi pada tabungan, seperti deposito bank dan obligasi. Di antara mereka yang terkena dampak adalah orang-orang berusia 40 tahun ke bawah, yang aktif menggunakan pinjaman.
Bagi pasar Forex, pertanyaan yang lebih penting adalah bagaimana kenaikan suku bunga akan mempengaruhi aliran modal. Pada tahun 2024, pengetatan kebijakan moneter Bank of Japan memicu keruntuhan pasar saham global di tengah kekhawatiran bahwa investor Jepang akan menarik kembali modal mereka. Namun, hal semacam itu tidak terjadi pada bulan Desember.
Terlepas dari kenaikan suku bunga bermalam dan perbedaan kebijakan moneter antara Bank of Japan dan regulator utama lainnya, tidak ada arus keluar modal dari Amerika Utara dan Eropa ke Asia.
Suku Bunga Kebijakan Bank Sentral
Sumber: Bloomberg.
Alasannya dapat ditemukan pada imbal hasil riil obligasi. Meskipun suku bunga obligasi 10 tahun Jepang naik di atas 2% untuk pertama kalinya sejak tahun 2006, angka tersebut masih jauh di bawah inflasi. Di AS, kebalikannya yang terjadi. Aset Amerika terlihat lebih baik daripada aset Jepang dalam nilai riil. Akibatnya, investor Jepang menginvestasikan $102 miliar dalam sekuritas yang diterbitkan AS secara bersih dari bulan Januari hingga November.
Repatriasi modal tidak membalikkan tren kenaikan kurs USD/JPY. Pemerintah jelas kecewa dengan dampak pengetatan kebijakan Bank Sentral Jepang terhadap pasar. Wakil Menteri Keuangan Atsushi Mimura sangat prihatin dengan pergerakan sepihak dan tiba-tiba di pasar forex, terutama setelah kenaikan suku bunga. Kabinet bermaksud untuk mengambil langkah-langkah yang sesuai.
Rencana Trading Mingguan untuk USDJPY
Intervensi verbal kemungkinan akan meningkat dalam waktu dekat. Target kenaikan pertama dari dua target pada pair USD/JPY di 157 dan 158.6 telah tercapai. Posisi buy dapat dibuka pada koreksi dengan target di 158.6 dan 159.5.
Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
