Meningkatnya risiko intervensi mata uang dan tingginya permintaan aset yang aman mendorong penguatan yen. Namun, kehati-hatian Bank of Japan memberikan tekanan pada mata uang Jepang. Akibatnya, setelah kenaikan tajam, pair USD/JPY kemungkinan akan berkonsolidasi. Mari kita bahas topik ini dan susun rencana trading. 

Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:


Poin-Poin Utama

  • Bank of Japan masih mengingat masa deflasi.
  • Tokyo mengintensifkan intervensi verbal.
  • Melemahnya bursa saham AS membuat yen menguat.
  • Posisi buy pada pair USDJPY dapat dipertimbangkan jika terjadi penembusan di atas 153.75.

Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Yen

Pada bulan Oktober, yen menjadi mata uang G10 dengan kinerja terburuk di tengah penilaian ulang premi risiko fiskal dan pergeseran ekspektasi pasar terhadap suku bunga acuan Bank of Japan. Perdana menteri baru bertujuan untuk menstimulasi perekonomian dengan langkah-langkah fiskal, dan perdagangan Takaichi telah memicu kenaikan pair USD/JPY. Meskipun pemerintah menyatakan tidak akan mengintervensi kebijakan moneter, para pejabat BoJ yang cenderung berhati hati kini lebih berani bersuara. Namun, intervensi verbal dan meningkatnya permintaan aset yang aman menimbulkan keraguan atas kelanjutan tren kenaikan pair mata uang ini.

Kinerja Mata Uang G10 di Bulan Oktober

LiteFinance: Kinerja Mata Uang G10 di Bulan Oktober

Sumber: Bloomberg.

Setelah rapat Bank of Japan pada bulan Oktober, pasar berjangka mengurangi kemungkinan berlanjutnya siklus normalisasi kebijakan moneter pada tahun 2025 menjadi 48%. Pasar derivatif tidak memperkirakan kenaikan suku bunga hingga bulan Maret–April. Selisih imbal hasil antara obligasi AS dan Jepang diperkirakan akan tetap lebar untuk waktu yang lama, yang akan memungkinkan para carry trader tetap aktif dan memberikan tekanan pada yen.

Dengan Sanae Takaichi berkuasa, pejabat Bank of Japan yang mendukung kebijakan suku bunga rendah menjadi lebih percaya diri. Risalah rapat sebelumnya mengungkapkan bahwa beberapa anggota merujuk pada perjuangan Jepang yang berkepanjangan melawan deflasi. Oleh karena itu, BoJ harus berhati-hati dan menghindari meniru tindakan bank sentral lain dengan menerapkan pembatasan moneter agresif yang sama yang diterapkan pada tahun 2022–2024.

Meskipun kondisi untuk menaikkan suku bunga secara bertahap mulai membaik, Bank of Japan harus menghindari mengambil langkah-langkah yang tidak terduga. Dewan Gubernur kemungkinan merujuk pada percepatan harga konsumen di Tokyo, yang merupakan indikator utama inflasi nasional.

Perubahan CPI Tokyo

LiteFinance: Perubahan CPI Tokyo

Sumber: Bloomberg.

Namun, pasar tidak hanya didorong oleh kebijakan moneter. Kenaikan harga USD/JPY membuat pemerintah mengerutkan kening, yang dikombinasikan dengan koreksi indeks saham AS dan meningkatnya permintaan aset yang aman, memberikan tekanan pada investor yang optimis. Menurut Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama, terdapat pergerakan yang sepihak dan cepat di pasar forex. Departemennya memantau perkembangan dengan cermat dan siap melakukan intervensi kapan saja.

Terakhir kali Tokyo melakukan intervensi mata uang adalah pada bulan Juli 2024, ketika pair USD/JPY ditradingkan pada level 160. Mungkin inilah mengapa Goldman Sachs dan Bank of America mengklaim bahwa level 155 bukanlah batas yang mutlak. Namun, pemerintah sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran tentang fluktuasi yen yang berlebihan, alih-alih mencapai level tertentu. Pada bulan Oktober, yen melemah jauh lebih cepat dibandingkan bulan Juni tahun lalu. Intervensi di pasar forex tidak dapat dikesampingkan.

Rencana Trading Mingguan untuk USDJPY

Mengingat semua faktor tersebut, pair USD/JPY kemungkinan akan memasuki fase konsolidasi. Di saat yang sama, posisi buy dapat ditingkatkan jika pair ini menembus level resistance 153.75. Sebaliknya, jika harga gagal bertahan di atas level ini, aksi sell dapat dimulai.


Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.

Grafik harga USDJPY dalam mode real time

Yen Menguat Karena Meningkatnya Permintaan Aset Yang Aman. Prakiraan untuk 05.11.2025

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.

Nilai artikel ini:
{{value}} ( {{count}} {{title}} )
LiteFinance mengundi $1,000,000 untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-20!
Gunakan layanan broker yang andal, dapatkan poin dan menangkan hadiah uang. Pelajari lebih lanjut tentang tantangan ini di sini.
Mulai trading
Ikuti kami di jejaring sosial!
Live chat
Meninggalkan umpan balik
Live Chat