Para pelaku pasar USDJPY memanfaatkan perbedaan kebijakan moneter antara The Fed dan Bank of Japan. Para carry trader dan pelaku arus keluar modal juga memberikan dukungan. Mari kita bahas topik-topik ini dan kembangkan rencana perdagangan.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-Poin Utama
- Pasar saham Jepang menarik modal.
- Dolar AS adalah mata uang pendanaan utama untuk carry trades.
- Fed akan menurunkan suku bunga, sementara BoJ akan menaikkannya.
- Perdagangan sell USDJPY yang dibuka di 148 dapat ditingkatkan.
Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Yen
Kebijakan Donald Trump telah membuat investor menjauh dari pasar saham AS. Destinasi investasi mana yang akan mereka pilih? Jawaban atas pertanyaan ini lebih penting bagi mata uang Forex daripada kebijakan moneter bank sentral. Indeks Nikkei 225 telah menguat ke rekor tertinggi, Bank of Japan telah melanjutkan siklus pengetatan moneternya, dan yen kehilangan statusnya sebagai mata uang pendanaan dalam carry trade. Dengan latar belakang ini, pasangan USDJPY mungkin melanjutkan tren penurunannya.
Performa USDJPY dan Nikkei 225
Sumber: Trading Economics.
Pada awal Agustus, investor asing secara tak terduga mengakhiri tren pembelian saham Jepang selama 17 minggu. Setelah sedikit melemah, indeks Nikkei 225 melonjak. Selama bulan sebelumnya, indeks ini telah menguat hampir 10%, jauh mengungguli indeks saham global lainnya.
Jepang mengalami arus masuk modal setelah Tokyo menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan Washington. Namun, mereka memandang investasi sebesar $550 miliar secara berbeda. Jepang menegaskan bahwa hanya 1–2% dari jumlah ini yang akan dialokasikan untuk investasi di ekonomi AS, dengan sebagian besar berupa pinjaman. Lebih lanjut, jika Amerika Serikat gagal memenuhi ketentuan perjanjian, mereka bahkan tidak akan menerima dana sebesar itu. Pemerintah AS memiliki perspektif yang berbeda dalam hal ini. Namun, pemimpin AS telah menetapkan kebijakan yang berlaku saat ini dan tidak dapat dibatalkan.
Pemerintah AS mengambil langkah-langkah yang disengaja untuk melemahkan dolar agar perusahaan-perusahaan AS memiliki keunggulan kompetitif di pasar global. Akibatnya, dolar AS muncul sebagai mata uang pendanaan yang lebih menarik bagi para pedagang carry trade dibandingkan dengan yen Jepang. Penarikan yen dari operasi carry trade telah mendorong nilai tukar USDJPY lebih rendah.
Kinerja Carry Trades
Sumber: Bloomberg.
Perbedaan kebijakan moneter antara Fed dan Bank of Japan juga menguntungkan para investor yang pesimis terhadap USDJPY. Risalah rapat terakhir BoJ mencatat bahwa regulator membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk menilai dampak kebijakan perdagangan AS terhadap perekonomian Jepang. Akibatnya, siklus pengetatan moneter kemungkinan akan berlanjut.
Di sisi lain, Fed berkomitmen untuk mendukung pasar tenaga kerja dengan menurunkan suku bunga dana federal. Lebih lanjut, regulator AS siap mengambil sikap agresif. Pasar derivatif memperkirakan kemungkinan tiga kali penurunan suku bunga sebesar 50% pada tahun 2025. Menteri Keuangan Scott Bessent dan BlackRock mendesak bank sentral untuk mengurangi biaya pinjaman sebesar 50 basis poin pada bulan September.
Rencana Trading Mingguan USDJPY
Divergensi kebijakan moneter, arus keluar modal dari AS ke Jepang, dan pergeseran status mata uang pendanaan utama dalam operasi carry trade dari yen ke dolar AS menunjukkan bahwa pasangan USDJPY akan melanjutkan tren penurunannya. Posisi jual yang terbentuk di level 148 dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
