Nada bicara Kazuo Ueda yang tegas sudah cukup untuk membalikkan tren naik USD/JPY. Rencana dimulainya kembali kenaikan suku bunga harian, sementara The Fed masih berada dalam siklus pelonggaran kebijakan, membuat yen Jepang menguat. Mari kita bahas hal ini dan membuat rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-Poin Utama
- Bank of Japan dan pemerintah akhirnya berada pada posisi yang sejalan.
- Peluang BoJ untuk menaikkan suku bunga pada Desember kini semakin besar.
- Tokyo berencana meningkatkan penerbitan obligasi.
- Perdagangan sell yang dibuka pada 156.8 pada pair USD/JPY dapat ditingkatkan.
Prakiraan Fundamental Mingguan untuk Yen
Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Desember, menekankan bahwa komunikasinya dengan pemerintah berjalan lancar. Meskipun Sanae Takaichi dikenal mendukung kebijakan moneter super longgar, kali ini ia pun tidak bisa mengabaikan perlunya menahan laju inflasi. Akibatnya, peluang untuk melanjutkan siklus normalisasi meningkat, memungkinkan pair USD/JPY untuk mengalami koreksi.
Biasanya, pemilihan kata yang tepat sangatlah penting. Misalnya, kenaikan suku bunga dapat disajikan sebagai pengetatan kebijakan moneter, atau sebagai penyesuaian terhadap kebijakan yang sudah sangat longgar. Memang, dibandingkan dengan suku bunga dana federal sebesar 4%, suku bunga 0.5% di Jepang berada pada level yang sangat rendah. Kazuo Ueda memilih opsi kedua, yang tidak diragukan lagi tidak terlalu mengganggu pemerintah dibandingkan opsi pertama.
CPI Tahunan Tokyo
Sumber: Bloomberg.
Menurut Gubernur BoJ, Dewan Gubernur akan mempertimbangkan semua pro dan kontra kenaikan suku bunga dan membuat keputusan. Setelah mengalihkan fokus dari ketidakpastian seputar ekonomi dan politik AS ke pelemahan yen dan inflasi Tokyo yang naik menjadi 2.8% pada bulan November, pasar berjangka meningkatkan peluang pengetatan moneter pada bulan Desember dari 58% menjadi 76%. Akibatnya, para pelaku pasar USD/JPY segera memanfaatkan situasi ini dan mulai menekan pair mata uang ini.
BNP Paribas menyebut pidato Kazuo Ueda sebagai pemberitahuan awal kenaikan suku bunga pada bulan Desember. Barclays dan JPMorgan Securities mengubah proyeksi mereka untuk dimulainya kembali siklus pengetatan moneter dari awal 2026 ke akhir 2025. Capital Economics meyakini bahwa normalisasi pada bulan Desember adalah sebuah kepastian dan memprediksi dua tindakan pengetatan moneter lagi tahun depan. Karena pasar berjangka memperkirakan penurunan suku bunga dana federal menjadi kurang dari 3%, tren kenaikan pair USD/JPY mungkin telah berbalik.
Memang, penurunan pair ini akan disertai dengan fase konsolidasi yang berkepanjangan dan periode pertumbuhan. Alasan trading yang bergejolak ini terletak pada kenaikan cepat imbal hasil obligasi Jepang ke level tertinggi sejak 2008.
Imbal Hasil Obligasi Pemerintah Jepang 2 Tahun
Sumber: Bloomberg.
Pemerintah Jepang ingin meningkatkan penerbitan utang sebesar ¥11.96 triliun untuk membiayai anggaran tambahan Sanae Takaichi sebesar ¥18.3 triliun. Pertumbuhan suku bunga utang yang terlalu cepat tidak termasuk dalam rencana perdana menteri, karena akan meningkatkan biaya layanan. Kemungkinan besar, Bank of Japan akan terus bergerak lambat menuju pengetatan moneter. Dengan latar belakang ini, yen akan berada dalam posisi yang rentan.
Rencana Trading Mingguan USDJPY
Namun demikian, pembalikan tren menunjukkan kemungkinan mempertahankan dan meningkatkan posisi sell yang dibuka pada 156.8 pada pair USD/JPY.
Prakiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
