Intervensi verbal pemerintah Jepang telah mendorong USDJPY naik 7% dari titik terendahnya di bulan September di tengah kekuatan ekonomi AS. Para pejabat sekarang secara bertahap menarik diri dari serangan mereka terhadap BoJ. Mari kita bahas dan buat rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Sorotan dan poin penting
- Pemerintah Jepang tidak menentang kenaikan suku bunga acuan.
- BoJ tidak akan menunda normalisasi kebijakan tanpa alasan.
- Potensi pelemahan yen terbatas.
- Pertumbuhan USDJPY ke 150.7-151 dan 152.2 harus digunakan untuk sell.
Perkiraan fundamental mingguan untuk yen
Meskipun Bank of Japan tidak terburu-buru, ini tidak berarti akan menunda normalisasi kebijakan moneter secara tidak perlu. Selain itu, pejabat pemerintah tampaknya telah menyadari bahwa mereka telah bertindak terlalu jauh dalam mengkritik BoJ dan mulai berbicara tentang independensinya. Retorika pelemahan mereka telah mendorong kenaikan harga USDJPY hampir 7% sejak pertengahan September; namun fluktuasi tajam pada pair mata uang tersebut bukanlah bagian dari rencana resmi Tokyo.
Menurut Perdana Menteri Shigeru Ishiba, apa pun yang dikatakan pemerintah, Bank of Japan membuat keputusan kebijakannya sendiri. Ketua BoJ dan rekan-rekannya memiliki rasa tanggung jawab yang kuat untuk mencapai stabilitas harga. Menurut informasi orang dalam dari Reuters, mereka melihat ekonomi sedang dalam tahap pemulihan, yang memungkinkan mereka untuk mengadvokasi kelanjutan siklus pengetatan moneter di tengah menurunnya risiko resesi di AS.
Ketika ditanya tentang preferensinya mengenai suku bunga semalam – apakah akan mempertahankannya pada 0.25% sampai pemerintah yakin dalam mengatasi deflasi atau meningkatkan biaya pinjaman – Menteri Keuangan Ryosei Akazawa memilih opsi terakhir: ia mempercayai Bank Jepang.
Dinamika inflasi Jepang dan suku bunga acuan
Sumber: Reuters.
Sementara itu, menurut para ahli Reuters, CPI Jepang melambat dari 2.8% menjadi 2.3% pada bulan September. Indikator tersebut telah berada di atas target 2% selama lebih dari dua tahun, mendorong BoJ menuju normalisasi. Sangat diragukan bahwa bank sentral akan menunggu hingga Maret. Kemungkinan besar, bank sentral akan meningkatkan biaya pinjaman pada bulan Desember atau Januari, sehingga membatasi potensi kenaikan USDJPY. Mizuho Securities, Nomura Securities, dan MUFG Bank, yang memprediksi pertumbuhan pair tersebut hingga 150, percaya bahwa risiko intervensi baru resmi Tokyo dalam Forex akan meningkat dalam skenario ini.
Dengan demikian, intervensi lisan pemerintah, yang menunda ketentuan siklus normalisasi baru hingga 2025, sudah berlalu. Meskipun demikian, kekuatan ekonomi AS dan perlambatan ekspansi moneter Fed terus memberikan tekanan pada penurunan USDJPY, yang menjadi jelas karena pair tersebut tetap sangat sensitif terhadap dinamika suku bunga obligasi AS.
Dinamika USDJPY dan imbal hasil obligasi AS
Sumber: Bloomberg.
Pertanyaannya tetap: ke mana arah ekonomi AS? Akankah melambat di bawah tekanan pengetatan moneter agresif Fed pada tahun 2022-2023, atau akankah putaran stimulus fiskal lain dari presiden baru mendorong GDP naik? Menurut saya, skenario pertama adalah yang paling mungkin.
Tidak mengherankan, sebagian besar anggota FOMC mengabaikan statistik pasar tenaga kerja AS bulan September sebagai satu titik data.
Rencana trading mingguan untuk USDJPY
Lingkungan ini menyarankan untuk mengunci keuntungan pada posisi buyUSDJPY yang dibuka dari 147.35 saat pair mendekati resistance di 150.7-151 dan 152.2. Pertimbangkan untuk sell pair jika harga berbalik mendekati level ini.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
