Ketidakpastian politik telah menyebabkan fluktuasi nilai tukar USDJPY. Setelah kinerja Partai Demokrat Liberal (LDP) yang mengecewakan dalam pemilihan umum baru-baru ini, pertanyaan yang muncul di benak banyak orang adalah: Siapa yang akan memimpin pemerintahan Jepang ke depannya? Apakah kebijakan Donald Trump akan berdampak pada pasar? Mari kita bahas topik ini dan buat rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Sorotan dan poin penting
- LDP telah kehilangan mayoritas di parlemen Jepang.
- Hasil pemilu akan membuat BoJ berhati-hati.
- Trump trade memperkuat dolar AS.
- Pair USDJPY mungkin naik ke 158 dan 160.
Perkiraan fundamental mingguan untuk yen
Akankah kerusuhan politik di Jepang merugikan nilai yen? Sejak pertengahan September, pair USDJPY telah memulai lintasan naik yang stabil, didorong oleh ekspektasi hasil yang kurang optimal bagi partai yang berkuasa dalam pemilihan parlemen Jepang dan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Seperti yang diantisipasi, ekspektasi tersebut telah menjadi kenyataan. Untuk pertama kalinya sejak 2009, Partai Demokrat Liberal gagal mengamankan mayoritas di majelis rendah. Bersama dengan sekutu lamanya Komeito, LDP mengamankan 215 kursi, kurang dari 233 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas absolut. Investor tidak yakin tentang kepemimpinan masa depan negara tersebut dan berusaha untuk melepaskan diri dari mata uang Jepang.
Beberapa yang pertama bertindak adalah dana hedge fund dan manajer aset, berubah dari pembeli bersih menjadi penjual bersih yen hanya dalam seminggu. Ini adalah langkah yang bijaksana, mengingat ketidakpastian politik yang berlaku. Kerusuhan semacam ini mungkin memaksa Bank of Japan untuk menahan diri dari memberikan sinyal kelanjutan siklus normalisasi dalam waktu dekat pada pertemuannya tanggal 31 Oktober, sehingga menciptakan hambatan yang tidak dapat diatasi bagi para pelaku pasar USDJPY.
Posisi spekulatif pada USDJPY
Sumber: Bloomberg.
Sekilas, perbedaan kebijakan moneter antara Fed dan BoJ membuka peluang bagi yen yang lebih kuat terhadap dolar AS. Pasar derivatif mengantisipasi penurunan suku bunga dana federal menjadi 3.4% dari level saat ini sebesar 5%. Selain itu, pasar memproyeksikan kenaikan suku bunga semalam sebesar 50-75 bps pada tahun 2025. Perbedaan yang menyempit memberikan argumen yang kuat untuk menjual USDJPY. Namun, dua faktor – kecepatan perubahan dan risiko hasil yang tidak terduga – harus dipertimbangkan.
Para ahli Bloomberg sebelumnya memperkirakan bahwa Bank of Japan akan mengambil langkah lain menuju normalisasi pada bulan Desember atau Januari. Namun, inflasi yang melambat dan hasil pemilu Partai Demokrat Liberal yang mengecewakan dapat menggeser jadwal ini ke tanggal yang lebih baru. The Fed juga dapat mengambil sikap hati-hati jika ekonomi AS terus memberikan sinyal positif.
Ekspektasi terhadap suku bunga BoJ semalam
Sumber: Bloomberg.
Persaingan pemilihan presiden saat ini, dengan Donald Trump sebagai calon terdepan, menciptakan tantangan lebih lanjut bagi para pelaku pasar mata uang USDJPY. Jika kandidat dari Partai Republik terpilih, inflasi kemungkinan akan meningkat. Penerapan tarif baru pada impor akan memperburuk masalah rantai pasokan yang ada. Kebijakan anti-imigrasi dapat meningkatkan upah pasar tenaga kerja. Sementara itu, tekanan pada Fed dapat menyebabkan ekspansi moneter yang lebih cepat dari yang diperlukan. Bank sentral AS kemungkinan akan menolak dan mempertahankan suku bunga tinggi, yang akan mendukung dolar AS.
Rencana trading mingguan untuk USDJPY
Oleh karena itu, ada kemungkinan tren pair USDJPY dapat berbalik dua kali dalam waktu yang relatif singkat. Agar harapan tetap hidup, para pelaku pasar perlu melihat koalisi cepat terbentuk di parlemen Jepang, serta statistik pasar tenaga kerja AS yang lemah untuk bulan Oktober. Jika demikian, posisi sell dapat dipertimbangkan. Jika tidak, pair ini kemungkinan akan mencapai target kenaikan di 158 dan 160.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
