Pers dan pejabat Bank Jepang tidak yakin apakah regulator harus menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Data menunjukkan bahwa siklus normalisasi akan terus berlanjut. Apa yang akan terjadi, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pair USDJPY? Mari kita bahas topik ini dan buat rencana trading.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-poin Penting
- BoJ meragukan keberlanjutan inflasi.
- GDP dan upah Jepang memaksa BoJ untuk menaikkan suku bunga acuan.
- Arus keluar modal dari Jepang menekan yen.
- Kenaikan USDJPY dapat meningkat setelah level resistance 150.8 ditembus.
Perkiraan Fundamental Mingguan untuk Yen
Perilaku pasar dipengaruhi oleh tiga faktor utama: ketakutan, keserakahan, dan keraguan. Sejak akhir musim gugur, investor yakin bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga acuan dan bahwa Fed akan memangkas suku bunga dana federal pada bulan Desember. Hal ini memungkinkan para investor untuk memanfaatkan peluang dan mendorong pair USDJPY lebih rendah. Namun, segera setelah para pejabat mengindikasikan potensi jeda dan media mengangkat narasi ini, pair USDJPY mencapai titik dekat angka psikologis penting 150. Pasar sedang lesu. Pada titik mana kita harus mengharapkan pergeseran di pasar?
Sementara data baru menunjukkan kelanjutan siklus normalisasi BoJ, investor mengalami ketidakpastian. Salah satu anggota Bank of Japan yang paling lemah, Toyoaki Nakamura, telah menyatakan bahwa ia tidak menentang kenaikan suku bunga tetapi tidak yakin bahwa inflasi akan mencapai target 2% pada tahun fiskal berikutnya. Laporan Jiji Press mengindikasikan bahwa pandangan yang berlaku di Bank Jepang adalah bahwa pengetatan moneter prematur harus dihindari kecuali ada risiko percepatan indeks harga konsumen karena yen yang jauh lebih lemah.
Orang dalam yang diduga ini telah secara signifikan mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga semalam pada bulan Desember dari 65% menjadi 37%. Hal ini telah menciptakan hambatan yang signifikan bagi para pelaku pasar USDJPY, meskipun upah inti untuk pekerja penuh waktu mencapai rekor tertinggi sebesar 2.8% pada bulan Oktober, dan GDP Jepang tumbuh sebesar 1.2% pada kuartal ketiga, bukan 0.9% seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Gaji Pokok di Jepang
Sumber: Bloomberg.
Pasar bereaksi negatif terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga acuan, dengan indeks saham Jepang tertinggal dari indeks saham asing. Hal ini menimbulkan risiko arus keluar modal dan melemahnya yen.
Kinerja TOPIX dan Yen Jepang
Sumber: Bloomberg.
Sebaliknya, pelemahan USDJPY didukung oleh latar belakang eksternal yang tidak pasti. Tarif Trump trade kemungkinan akan menghambat pertumbuhan GDP global, sementara krisis politik di Prancis dan Jerman dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam ekonomi zona euro. Yen secara aktif dibeli terhadap euro, yang juga menciptakan tantangan bagi dolar AS.
Menyusul peningkatan tingkat pengangguran AS dari 4.1% menjadi 4.2%, pasar derivatif telah mengindikasikan kemungkinan 85% penurunan suku bunga dana federal pada bulan Desember, yang telah memberikan tekanan pada dolar AS. Namun, berdasarkan komentar dari pejabat FOMC, tidak ada jaminan bahwa siklus ekspansi moneter akan berlanjut hingga tahun 2024. Jika inflasi AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan November, Fed dapat meminta jeda segera setelah pertemuan berikutnya.
Akibatnya, ketidakpastian tentang tindakan bank sentral pada bulan Desember memaksa pair USDJPY bergerak sideways. Selain itu, meningkatnya ketidakpastian dan volatilitas yang tinggi mendukung yen, sementara arus keluar modal menciptakan hambatan bagi mata uang tersebut.
Rencana Trading Mingguan untuk USDJPY
Dengan latar belakang ini, seseorang dapat memilih strategi konservatif dan menunggu rilis laporan CPI AS. Pilihan alternatifnya adalah membuka posisi buy pada pair USDJPY setelah harga menembus level resistance 150.8.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
