Donald Trump mengeluh bahwa Jepang meraup untung besar dari AS. Gedung Putih akan mengambil tindakan terhadap Tokyo. Sementara itu, yen Jepang mengungguli mata uang G10 lainnya. Mari kita bahas topik-topik ini dan buat rencana trading untuk pair USDJPY.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-poin Utama
- Upah di Jepang meningkat paling cepat sejak tahun 1992.
- Imbal hasil obligasi Jepang mencapai titik tertinggi sejak tahun 2008.
- Donald Trump tidak puas dengan hubungan antara Tokyo dan Washington.
- Transaksi sell pada pair USDJPY dengan target di 145 dapat dibuka pada pullback ke atas.
Perkiraan Fundamental Mingguan untuk Yen
Yen adalah mata uang dengan kinerja terbaik di antara mata uang G10 lainnya, memanfaatkan perbedaan kebijakan moneter dan statusnya sebagai mata uang yang aman. Ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok, bersama dengan deflasi di Tiongkok, yang menunjukkan lemahnya permintaan domestik, mendukung mata uang USDJPY sama seperti komitmen BoJ untuk melanjutkan siklus pembatasan moneter. Status yen Jepang sebagai mata uang yang aman bagi Asia merupakan faktor utama yang mempengaruhi tren ini.
Bank Jepang telah menetapkan prioritasnya dengan jelas. Bank akan terus menaikkan suku bunga acuan di tengah inflasi tinggi dan percepatan upah. Perkembangan ini sudah berlangsung. Pada bulan Januari, gaji pokok negara meningkat sebesar 3.1%, menandai laju tercepat sejak tahun 1992.
Rata-rata Pendapatan Tunai Bulanan Jepang
Sumber: Bloomberg.
Menurut Bloomberg, Dewan pengambilan kebijakan akan menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga pada bulan Maret, karena bank sentral harus menilai konsekuensi dari dampak kebijakan Gedung Putih terhadap ekonomi AS dan global. Keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan signifikan imbal hasil obligasi Jepang ke level tertinggi sejak tahun 2008. Hal ini telah menyebabkan peningkatan biaya pinjaman dan menciptakan tantangan bagi pemerintah.
Sebaliknya, investor telah menunjukkan respons yang tidak jelas terhadap lelang utang lima tahun terakhir, mengantisipasi imbal hasil yang lebih tinggi dalam waktu dekat.
Imbal Hasil Obligasi 10 Tahun Jepang
Source: Bloomberg.
Penurunan USDJPY juga mendapat dukungan dari tanda-tanda resesi dalam ekonomi AS, yang membuat imbal hasil Treasury AS tetap tertekan. Selisih imbal hasil obligasi Jepang-AS yang menyempit memungkinkan spekulan membeli yen terhadap dolar AS. Kekhawatiran mengenai implikasi kebijakan Donald Trump bagi bisnis dan masyarakat umum juga berkontribusi terhadap tren ini. Khususnya, tarif menjadi perhatian utama. Tidak adanya dampak langsung dari pemerintahan Republik terhadap Jepang telah berkontribusi terhadap kekuatan yen.
Namun, tantangan secara bertahap muncul di cakrawala. Pernyataan terbaru presiden AS tentang perjanjian keamanan antara Washington dan Tokyo juga menimbulkan kekhawatiran. Donald Trump menekankan bahwa AS harus memberikan keamanan bagi Jepang, sementara Jepang tidak boleh memikul tanggung jawab yang sama bagi AS. Dalam pernyataan singkatnya, Presiden Trump menyatakan bahwa Jepang meraup untung besar dari AS. Pernyataan ini menunjukkan kemungkinan untuk merundingkan kembali hubungan perdagangan.
Rencana Trading Mingguan untuk USDJPY
Pemberlakuan tarif impor oleh Gedung Putih akan sangat merugikan Jepang dan mata uangnya, tetapi selama hal ini belum terjadi dan tidak akan terjadi hingga setidaknya awal April, pair USDJPY akan terus menurun. Target pertama 147.5 telah tercapai, dan pair ini akan segera mencapai target kedua di 145. Dengan latar belakang ini, trading sell dapat dibuka pada pullback ke atas.
Perkiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
