Dalam konteks divergensi kebijakan moneter, arah dan kecepatan perubahan suku bunga merupakan faktor krusial. Sikap ragu-ragu Bank of Japan terhadap kenaikan suku bunga kemungkinan akan merugikan yen. Mari bahas topik ini dan buat rencana trading untuk pair USDJPY.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-poin Utama
- Kenaikan suku bunga Bank of Japan menjadi 0.5% sudah diperkirakan.
- Kurangnya sinyal dari Kazuo Ueda menyebabkan yen melemah.
- Tarif dan jeda Fed merupakan pendorong utama untuk harga USDJPY.
- Pemulihan dari 154.3 dan 153 merupakan alasan untuk menutup trading sell dan membuka trading buy.
Perkiraan Fundamental Mingguan untuk Yen
Bank of Japan akhirnya menaikkan suku bunga acuan menjadi 0.5%, level tertinggi dalam 17 tahun, karena pertumbuhan upah yang kuat dan inflasi yang bertahan di atas 2%. Berbeda dengan pengetatan moneter pada bulan Juli, yang memicu kekacauan di pasar keuangan, BoJ mengambil pendekatan yang lebih hati-hati pada bulan Januari, dengan mengeluarkan peringatan awal tentang kenaikan suku bunga. Terhadap latar belakang ini, pair USDJPY menunjukkan reaksi yang relatif tenang.
Sebelum pertemuan BoJ, inflasi Jepang meningkat dari 2.7% menjadi 3%, yang kemungkinan mempengaruhi keputusan BoJ. Suku bunga acuan dinaikkan dengan delapan suara berbanding satu. Kazuo Ueda mencatat bahwa situasi ekonomi berkembang sesuai dengan perkiraan BoJ, latar belakang eksternal telah stabil, dan keputusan selanjutnya akan didorong oleh data.
Tingkat Inflasi Jepang
Sumber: Bloomberg.
Meskipun kebijakan moneter diperketat, yen gagal membukukan kenaikan signifikan. Ekspektasi pasar sejalan dengan hasil yang diantisipasi, sebagaimana dibuktikan oleh harga pasar derivatif dan 75% pakar yang disurvei oleh Bloomberg. Sementara itu, Kazuo Ueda tidak memberikan indikasi apa pun mengenai kenaikan biaya pinjaman di masa mendatang, yang menyebabkan volatilitas signifikan dalam nilai tukar USDJPY.
Rabobank mengantisipasi bahwa ekspektasi siklus normalisasi yang berkelanjutan akan memperkuat yen, memproyeksikan penurunan hingga ¥145 selama 12 bulan ke depan. Sementara itu, BNY memperkirakan kenaikan suku bunga semalam paling cepat pada bulan Mei, bergantung pada penyelesaian negosiasi upah. Goldman Sachs menyarankan bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga setiap enam bulan, menaikkannya hingga 1.5%. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kazuo Ueda tentang suku bunga netral dalam kisaran 1–2.5%.
Skenario saat ini menyerupai musim panas tahun 2024, ketika ada optimisme signifikan di antara para penjual USDJPY setelah pengetatan kebijakan moneter yang tidak diantisipasi. Namun, investor secara bertahap menyadari bahwa arah dan kecepatan merupakan faktor penting. Lambatnya pengetatan kebijakan Bank of Japan berkontribusi pada perbedaan suku bunga yang lebar, yang memungkinkan para trader untuk menggunakan yen sebagai mata uang pendanaan dalam transaksi suku bunga menginap.
Suku Bunga Bank Sentral Utama
Sumber: Bloomberg.
Pendekatan bertahap Bank Jepang terhadap normalisasi merupakan faktor positif bagi nilai tukar USDJPY. Fokus telah beralih ke AS, tarifnya dan jeda Fed. Potensi percepatan inflasi dapat memungkinkan Fed untuk bersikap tenang dalam waktu yang lama, yang akan mendukung prospek kenaikan untuk dolar AS terhadap yen Jepang.
Rencana Trading Mingguan untuk USDJPY
Kenaikan suku bunga semalam memungkinkan para trader untuk membuka trading sell pada pair USDJPY. Namun, strategi beralih dari posisi sell ke posisi buy akan relevan setelah pair ini pulih dari level support 154.3 dan 153.
Perkiraan ini didasarkan pada analisis faktor fundamental, termasuk pernyataan resmi dari lembaga keuangan dan regulator, berbagai perkembangan geopolitik dan ekonomi, serta data statistik. Data pasar historis juga dipertimbangkan.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
