Penurunan nilai tukar yen mempercepat inflasi, tetapi kenaikan nilai tukar merugikan ekspor Jepang. Di mana titik tengahnya? Mari kita bahas dan buat rencana trading untuk USDJPY.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Sorotan dan poin penting
- Inflasi yang melambat di Jepang mempersulit tugas BoJ.
- Tekanan pemerintah terhadap bank sentral berisiko meningkat.
- Tokyo tidak memerlukan fluktuasi besar dalam USDJPY.
- Pair ini akan bergantung pada seberapa berhasil level 150.7-151 dan 152.2 diuji.
Prakiraan fundamental mingguan untuk yen
Perdana Menteri Shigeru Ishiba memberikan beberapa instruksi kepada Bank Jepang dan kemudian mengatakan bahwa mereka dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Masalahnya adalah BoJ tidak tahu apa yang mereka inginkan. Kebijakan moneter tampaknya perlu dinormalisasi, tetapi tanda-tanda inflasi yang melambat membuat hal ini diragukan. Yang mengkhawatirkan, USDJPY mengalami minggu terbaiknya sejak 2009 dan mendekati level saat Tokyo memulai intervensi mata uangnya.
Tren mingguan USDJPY
Sumber: Bloomberg.
Pada bulan September, harga konsumen Jepang melambat dari 2.8% menjadi 2.4%. Menurut para ahli Reuters, laju pertumbuhan indikator utama — inflasi Tokyo — akan turun menjadi 1.7% pada bulan Oktober, di bawah target Bank Jepang sebesar 2%. Dinamika tersebut menunjukkan bahwa akan semakin sulit bagi BoJ untuk mempertahankan jalur pembatasan moneternya tanpa risiko penurunan CPI.
Ini bukan bagian dari rencana pemerintah untuk secara tegas memerangi deflasi karena peringkat Partai Demokrat Liberal terus turun. Jajak pendapat menunjukkan bahwa partai yang berkuasa akan memperoleh 22.6% suara dalam pemilihan parlemen pada tanggal 27 Oktober, mempersempit kesenjangan dengan oposisi Partai Demokrat Konstitusional menjadi 8.5 poin persentase. LDP mungkin kehilangan mayoritasnya di majelis rendah dan tidak akan dapat mengamankannya bahkan dalam koalisi dengan mitra lamanya Komeito.
Ada risiko tinggi bahwa pemerintah akan melanjutkan tekanan pada Bank Jepang dalam kondisi seperti itu. Di sisi lain, Kabinet Menteri telah kembali melakukan intervensi verbal. Para pejabat mengkritik pergerakan sepihak USDJPY, yang meningkatkan risiko intervensi pemerintah dalam Forex. Sekitar $100 miliar dihabiskan untuk intervensi mata uang pada tahun 2024. Pada saat yang sama, rumor mengatakan bahwa kenaikan suku bunga semalam pada bulan Juli sebesar 80-90% disebabkan oleh melemahnya yen.
Dengan demikian, Tokyo tidak ingin membiarkan fluktuasi tajam dalam USDJPY. Kenaikan pair ini berisiko mempercepat inflasi dan mendorong BoJ untuk melanjutkan siklus pengetatan kebijakannya. Sebaliknya, yen yang lebih kuat berdampak negatif pada ekspor, sebagaimana dibuktikan oleh penurunan indikator September ke wilayah negatif dan dinamika terburuk sejak Februari 2021.
Dinamika Ekspor Jepang
Sumber: Bloomberg.
Berpikir bahwa Bank Jepang dapat menangani fluktuasi tajam USDJPY sendirian adalah tindakan yang tidak bijaksana. Penurunan tren kenaikan selama musim panas didorong tidak hanya oleh intervensi mata uang dan peningkatan suku bunga semalam tetapi juga oleh ekspektasi yang meningkat mengenai pelonggaran kebijakan moneter Fed. Pair ini tumbuh sekarang karena ekspektasi ini menurun. Selain itu, faktor Trump trade menguntungkan dolar AS.
Rencana trading mingguan untuk USDJPY
Pergerakan USDJPY selanjutnya akan bergantung pada kemampuan pembeli untuk menembus resistance di 150.7-151 dan 152.2. Jika berhasil, risiko kembali ke 158 dan 160 akan meningkat. Pullback akan menjadi alasan untuk melakukan sell.
Grafik harga USDJPY dalam mode real time
Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.
