Inverted Hammer adalah salah satu pola candlestick yang paling umum digunakan dalam analisis teknikal. Pola ini memiliki bayangan atas (upper shadow) yang panjang di atas tubuh candle, yang menandakan potensi terjadinya pembalikan arah ke tren naik (bullish reversal).
Memahami pola candlestick Inverted Hammer membantu trader meningkatkan efisiensi trading dan memahami psikologi pasar dengan lebih baik. Pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan trading forex yang lebih tepat, dengan mempertimbangkan analisis fundamental dan teknikal.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara detail tentang pola candlestick Inverted Hammer.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
- Poin-Poin Penting
- Apa itu Candlestick Inverted Hammer?
- Struktur Pola Candlestick Inverted Hammer
- Kapan Pola Candlestick Inverted Hammer (Palu Terbalik) Terjadi?
- Sinyal dan Jenis Pola Inverted Hammer Candlestick
- Perbedaan antara Shooting Star dan Inverted Hammer
- Menggunakan Pola Hammer: Trading dan Analisis
- Candlestick Inverted Hammer: Pro dan Kontra
- Kesimpulan
- Pertanyaan Seputar Pola Inverted Hammer
Poin-Poin Penting
- Inverted Hammer adalah pola candlestick yang cukup dikenal, biasanya muncul di akhir tren turun dan menunjukkan potensi pembalikan arah tren. Pola ini terlihat seperti lilin dengan tubuh kecil di bagian bawah dan sumbu atas (upper wick) yang panjang.
- Struktur Inverted Hammer ini menunjukkan bahwa harga sempat naik tajam, namun pembeli tidak mampu mempertahankan harga pada level tertinggi tersebut.
- Inverted Hammer muncul pada grafik ketika penjual untuk sementara kehilangan kendali atas pergerakan harga, sehingga pembeli mampu mendorong harga naik jauh di atas level pembukaan. Namun, pembeli gagal mempertahankan harga pada level tinggi tersebut. Akibatnya, kekuatan tren turun mulai melemah, yang berpotensi diikuti oleh fase konsolidasi atau pembalikan arah naik (bullish reversal) setelah tren penurunan sebelumnya.
- Salah satu kelebihan pola Inverted Hammer adalah kesederhanaannya. Pola ini memungkinkan trader untuk mempersiapkan diri terhadap potensi pembalikan harga sejak dini. Namun, kelemahannya terletak pada risiko munculnya sinyal palsu, terutama pada pasar dengan likuiditas rendah atau saat volume perdagangan menurun.
- Saat melakukan trading saham berdasarkan pola Inverted Hammer, trader biasanya membuka posisi setelah mendapatkan konfirmasi pembalikan arah. Konfirmasi ini dapat berupa candle kenaikan yang menandakan kelanjutan pergerakan naik. Trader disarankan untuk menempatkan posisi buy di atas harga tertinggi dari pola Inverted Hammer.
- Pola candlestick Inverted Hammer dalam analisis teknikal dapat muncul pada berbagai timeframe. Namun, pola ini memberikan sinyal yang paling andal ketika muncul pada timeframe harian dan mingguan. Trading pada timeframe yang lebih pendek biasanya memerlukan konfirmasi tambahan untuk menyaring noise atau gangguan pasar.
- Salah satu strategi umum yang menggunakan pola Inverted Hammer adalah pendekatan mengikuti tren yang dikombinasikan dengan konfirmasi sinyal dari pola tersebut. Trader dapat meningkatkan akurasi dengan menggabungkan pola ini dengan alat analisis lain, seperti moving average atau level support dan resistance. Konfirmasi tambahan juga dapat diperoleh dengan menganalisis volume perdagangan untuk memastikan kekuatan sinyal.
- Ketika trader melakukan transaksi menggunakan pola Inverted Hammer, mereka biasanya menempatkan order stop-loss di bawah level terendah dari pola tersebut. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan volatilitas aset guna menentukan jarak stop-loss yang optimal.
Apa itu Candlestick Inverted Hammer?
Inverted Hammer adalah salah satu pola candlestick penting dalam analisis teknikal yang menandakan kemungkinan terjadinya pembalikan arah tren. Pola ini biasanya muncul pada level harga rendah setelah periode penurunan harga, yang menunjukkan bahwa pembeli mulai masuk dan membuka posisi buy.
Pola ini dinamakan Inverted Hammer karena bentuknya menyerupai palu terbalik, dengan tubuh candle kecil dan bayangan atas (upper shadow) yang panjang. Pola ini menunjukkan bahwa pembeli berhasil melawan sentimen penurunan dan mencegah harga turun lebih jauh meskipun ada tekanan jual di pasar. Bayangan atas yang panjang menandakan bahwa harga sempat naik selama sesi perdagangan, namun penjual berhasil menekan harga kembali turun sebelum penutupan.
Seperti banyak pola candlestick lainnya, Inverted Hammer berasal dari pasar beras Jepang pada abad ke-17 hingga ke-18. Pola ini pertama kali diperkenalkan oleh pedagang beras terkenal, Homma Munehisa, yang meletakkan dasar bagi analisis candlestick modern. Pola tersebut kemudian diadopsi dan digunakan secara luas dalam pasar keuangan di seluruh dunia.
Homma memahami bahwa kondisi pasar dan sentimen publik sama-sama mempengaruhi fluktuasi harga. Dengan menggunakan grafik candlestick Jepang, ia menunjukkan hubungan antara harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah dalam suatu periode waktu tertentu. Pemahaman inilah yang kemudian mengantarkan pada terciptanya pola Inverted Hammer serta berbagai pola candlestick lainnya.
Trader menganggap pola Inverted Hammer sebagai potensi sinyal buy, terutama jika disertai dengan peningkatan volume perdagangan. Untuk menghindari sinyal palsu, penting untuk mengonfirmasi pola ini dengan sinyal tambahan, seperti harga penutupan pada candle berikutnya yang lebih tinggi. Pola ini merupakan bagian penting dari perangkat trader, membantu mereka membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan analisis teknis.
Struktur Pola Candlestick Inverted Hammer
Inverted Hammer adalah pola candlestick tunggal yang terdiri dari empat elemen utama, yaitu: tubuh candle, bayangan atas yang panjang (upper wick), bayangan bawah yang sangat pendek atau hampir tidak ada (lower wick), serta posisinya terhadap level support dan resistance.
- Tubuh candle pada Inverted Hammer biasanya berukuran kecil, yang mencerminkan perbedaan yang sangat tipis antara harga pembukaan dan harga penutupan.
- Bayangan atas setidaknya dua kali panjang badan dan menunjukkan bahwa pembeli mencoba mendorong harga secara signifikan lebih tinggi daripada level pembukaan. Namun, mereka gagal mempertahankan keuntungan ini hingga penutupan.
- Bayangan bawah hampir tidak terlihat, menunjukkan kurangnya tekanan sell yang signifikan.
- Pola ini biasanya terjadi di dekat level support dan dapat menandakan potensi pembalikan tren naik. Sebaliknya, jika candlestick Inverted Hammer terbentuk di dekat resistance, hal ini dapat mengindikasikan kelanjutan atau pelemahan tren kenaikan saat ini.
Peningkatan volume trading selama pembentukan pola Inverted Hammer menandakan meningkatnya minat terhadap aset ini dan kemungkinan bullish reversal. Sebaliknya, volume yang rendah menunjukkan ketidakpastian di kalangan trader.
Warna candle memberikan konteks tambahan. Inverted Hammer berwarna hijau biasanya dianggap sebagai sinyal kenaikan, terutama ketika muncul di bagian bawah, dekat level support kunci. Pembalikan ke atas kemungkinan besar akan terjadi.
Inverted Hammer berwarna merah dapat menunjukkan bahwa tren penurunan masih berlanjut, namun sudah berada di fase akhirnya. Pola ini mengisyaratkan bahwa tekanan dari penjual mulai melemah, sementara pembeli mulai menunjukkan kekuatan.
Untuk menggunakan pola Inverted Hammer secara efektif, trader harus mempertimbangkan semua faktor ini secara bersamaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat.
Kapan Pola Candlestick Inverted Hammer (Palu Terbalik) Terjadi?
Pola Inverted Hammer dalam analisis candlestick menandakan kemungkinan pembalikan tren dan biasanya terbentuk dalam situasi pasar tertentu.
Pola ini biasanya muncul di dekat level support, menandakan berakhirnya tren turun dan dimulainya pergerakan naik. Pada level harga kunci, jumlah pembeli sering meningkat karena pelaku pasar mengantisipasi kenaikan harga. Selama periode tersebut, harga sering kali memantul kembali sementara volume trading meningkat.
Frekuensi pembentukan pola Inverted Hammer dapat bervariasi tergantung pada aset dan volatilitasnya. Di pasar dengan fluktuasi harga yang tinggi, pola ini lebih sering terjadi. Misalnya, pair mata uang, kripto, dan saham berkapitalisasi kecil cenderung menunjukkan pergerakan yang lebih tajam dan lebih sering, sehingga meningkatkan peluang untuk menemukan pola Inverted Hammer.
Pada time frame yang lebih pendek, seperti grafik 15 menit atau satu jam, pola Inverted Hammer dapat menandakan perubahan sentimen pasar yang cepat, tetapi juga dapat menghasilkan sinyal palsu. Grafik harian dan mingguan memberikan sinyal yang lebih andal karena dikonfirmasi oleh volume trading yang lebih tinggi dan tren yang lebih stabil.
Para trader sebaiknya mempertimbangkan hal ini saat mengambil keputusan dan mengembangkan strategi trading.
Sinyal dan Jenis Pola Inverted Hammer Candlestick
Inverted Hammer menonjol dalam analisis teknis karena perannya dalam menandakan potensi pembalikan tren kenaikan. Pola ini juga mudah dikenali pada grafik. Ada dua jenis pola Inverted Hammer—merah dan hijau, masing-masing dengan karakteristik unik.
Apa yang Ditunjukkan Pola Inverted Hammer Berwarna Merah?
Inverted Hammer berwarna merah memiliki bayangan atas yang panjang dan tubuh kecil di bagian bawah candle. Warna merah menunjukkan bahwa harga penutupan masih lebih rendah dari pembukaan, namun pola ini sering kali menjadi sinyal bahwa tekanan jual mulai melemah dan pembeli mulai menunjukkan kekuatan, mengindikasikan potensi pembalikan arah ke tren naik.
Hal ini terjadi ketika harga pembukaan lebih tinggi daripada harga penutupan. Contoh pola ini dapat dilihat pada grafik harian Pfizer Inc. (#PFE).
Setelah tren turun yang berkepanjangan, pola Inverted Hammer terbentuk di dekat level support utama $41.43. Meningkatnya volume trading dan terbentuknya candle kenaikan yang panjang mengkonfirmasi peningkatan aktivitas pembeli.
Inverted Hammer dan candle hijau kedua membentuk pola Bullish Engulfing, sinyal kuat untuk pembalikan tren ke atas.
Apa yang Ditunjukkan oleh Inverted Hammer Berwarna Hijau?
Inverted Hammer berwarna hijau memiliki badan hijau kecil dan sumbu atas yang panjang. Pola ini terjadi ketika harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan, yang mengindikasikan potensi aktivitas pembeli. Jika Inverted Hammer berwarna hijau muncul setelah tren turun, hal ini dapat mengindikasikan pergeseran momentum pasar yang menguntungkan pembeli.
Pola ini mencerminkan meningkatnya kekuatan pembeli atas penjual dan mengisyaratkan kemungkinan pembalikan tren. Contohnya dapat dilihat pada grafik mingguan Indeks Dow Jones (DJIA).
Setelah tren turun yang berkepanjangan, pola Hammer (candle kecil dengan badan pendek dan sumbu bawah yang panjang) terbentuk di tengah peningkatan volume trading. Kemudian, pola Inverted Hammer berwarna hijau muncul sebagai konfirmasi setelah pola Hammer awal.
Sinyal pembalikan tren terakhir datang dengan pola Hammer lain yang menampilkan badan kecil dan bayangan bawah yang panjang.
Ketiga formasi ini secara kolektif menandakan pergeseran sentimen pasar dan pembalikan harga yang akan datang, yang memungkinkan para trader untuk membuka posisi buy.
Inverted Hammer Hijau vs Merah
Warna candle Inverted Hammer bukanlah aspek utama dalam analisis pasar. Variasi warna hijau dan merah menunjukkan potensi titik pembalikan tren. Namun, Inverted Hammer hijau menandakan sentimen kenaikan yang lebih kuat, sementara Inverted Hammer merah memperingatkan bahwa perubahan tren memerlukan konfirmasi dari sinyal buy tambahan.
Untuk berhasil menggunakan Inverted Hammer merah atau hijau dalam trading, trader harus memantau dengan cermat indikator pelengkap dan kondisi pasar yang lebih luas.
Perbedaan antara Shooting Star dan Inverted Hammer
Shooting Star dan Inverted Hammer adalah pola candlestick yang unik, meskipun sekilas terlihat serupa. Kedua pola ini memiliki sumbu atas yang panjang dan badan yang kecil, yang dapat membingungkan trader pemula.
Mari kita mulai dengan Shooting Star. Pola ini terbentuk di puncak tren naik dan menandakan melemahnya momentum pembeli.
Bayangan atas yang panjang menunjukkan pembeli mencoba mendorong harga lebih tinggi tetapi gagal mempertahankannya di level tertinggi baru. Akibatnya, Shooting Star menunjukkan potensi pembalikan tren ke arah bawah. Setelah terkonfirmasi, trader biasanya membuka posisi sell. Konfirmasi Shooting Star dapat berasal dari pola candlestick atau pola grafik lain, seperti Hanging Man, Bearish Engulfing, dan Bearish Flag.
Sebaliknya, candlestick Inverted Hammer muncul saat tren turun. Sumbu atasnya yang panjang mencerminkan upaya pembeli untuk mendorong harga naik. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli bersedia memasuki pasar dan berpotensi membalikkan tren turun menjadi tren naik. Oleh karena itu, Inverted Hammer berfungsi sebagai sinyal buy. Konfirmasi tambahan untuk pola ini dapat berasal dari Piercing Line, Hammer, Bullish Flag, dan lainnya. Gap naik antara Inverted Hammer dan candle naik berikutnya semakin mengkonfirmasi sinyal pembalikan.
Sebagai kesimpulan, meskipun Shooting Star dan Inverted Hammer terlihat hampir sama secara visual, keduanya memiliki makna yang berlawanan. Shooting Star menandakan potensi pembalikan ke arah tren turun, sedangkan Inverted Hammer menjadi sinyal kemungkinan perubahan arah ke tren naik.
Menggunakan Pola Hammer: Trading dan Analisis
Pola candlestick telah lama terbukti menjadi cara yang andal dan efektif untuk meraih keuntungan di pasar keuangan.
Inverted Hammer adalah salah satu pola tersebut. Dalam panduan ini, kita akan membahas proses penggunaannya langkah demi langkah, mulai dari mengidentifikasi dan mengkonfirmasi pola hingga menganalisis hasil trading.
Langkah 1: Mengidentifikasi dan Mengkonfirmasi Pola
Pola Inverted Hammer terjadi ketika kita melihat candle dengan badan kecil dan bayangan atas yang panjang pada grafik. Candle ini hampir tidak memiliki bayangan bawah, atau sangat kecil. Pola ini mungkin mengindikasikan potensi pembalikan tren.
Untuk konfirmasi, cari sinyal berikut:
- Candle seharusnya muncul saat tren turun.
- Candle berikutnya seharusnya menunjukkan pertumbuhan harga, yang mengkonfirmasi pembalikan tren.
Langkah 2: Menentukan Titik Masuk
Setelah candle konfirmasi kenaikan terbentuk, pertimbangkan posisi buy:
- Tetapkan order limit buy sedikit di atas harga tertinggi candle Inverted Hammer.
- Pastikan volume trading tinggi, yang mendukung kekuatan sinyal.
- Jika anda mengidentifikasi sinyal nanti, anda dapat memasuki posisi buy pada harga pasar setelah menganalisis situasi.
Langkah 3: Menentukan Titik Keluar
- Tetapkan stop-loss sedikit di bawah titik terendah Inverted Hammer.
- Gunakan trailing stop untuk mengunci sebagian keuntungan saat harga naik sambil meminimalkan potensi kerugian.
Langkah 4: Memantau Trading
Pantau pasar secara terus-menerus dan sesuaikan strategi trading anda sesuai kebutuhan.
- Perhatikan volume trading dan kondisi pasar secara keseluruhan.
- Bersiaplah untuk menutup trading jika kondisi pasar berubah secara signifikan.
Langkah 5: Menganalisis Hasil
Setelah menutup trading, lakukan tinjauan terperinci.
- Mengevaluasi profitabilitas trading terhadap ekspektasi awal.
- Menganalisis bagaimana penyesuaian strategis dapat mempengaruhi hasil.
Bila digunakan dengan benar, Inverted Hammer dapat menjadi alat yang berharga untuk trading yang sukses, terutama bila dikombinasikan dengan pola dan indikator teknis lainnya.
Mari kita pertimbangkan contoh trading XAU/USD menggunakan pola candlestick Inverted Hammer pada time frame 30 menit:
Di akhir penurunan harga, candlestick Hammer terbentuk di level 2,321.30. Setelah sedikit penurunan tambahan ke level 2,314.77, harga mulai pulih dengan cepat, membentuk candlestick hijau besar.
Pola Inverted Hammer muncul pada grafik candlestick untuk mengkonfirmasi pola bullish Hammer. Posisi buy dibuka satu menit sebelum candle ditutup karena harga bertahan stabil di level tersebut.
Stop-loss ditempatkan di bawah titik terendah pola Hammer untuk mengantisipasi potensi pengembalian harga ke 2,314.77. Target potensial berdasarkan pola tersebut adalah 2,335.90, 2,346.13, dan 2,357.20.
Aset mencapai target pertama di level resistance 2,335.90, dan posisi ditutup dengan profit yang baik.
Mulai trading sekarang juga
Candlestick Inverted Hammer: Pro dan Kontra
Seperti alat analisis teknis lainnya, Inverted Hammer memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh para trader.
Keuntungan Pola Candlestick Inverted Hammer
- Indikator Pembalikan Tren: Inverted Hammer dipandang sebagai pola bullish reversal. Pola ini berperan penting dalam mengidentifikasi titik masuk pasar.
- Kemudahan Interpretasi: Pola ini mudah dikenali pada grafik candlestick karena bentuknya yang khas, sehingga mudah digunakan.
- Analisis Sentimen Pasar: Inverted Hammer menunjukkan bahwa kenaikan telah berhasil menguasai pasar.
- Gunakan dengan Indikator Lain: Pola ini memberikan sinyal yang lebih andal jika dikombinasikan dengan alat teknis lainnya.
Kerugian Pola Candlestick Inverted Hammer
- Reliabilitas Rendah: Pola Inverted Hammer tidak dapat dijadikan indikator yang sepenuhnya andal jika berdiri sendiri, karena memerlukan konfirmasi tambahan dari pola candlestick lain atau indikator teknikal untuk memastikan sinyalnya.
- Ketergantungan pada Kondisi Pasar: Efektivitas pola ini sangat bergantung pada kondisi pasar dan tren terkini.
- Risiko Sinyal Palsu: Pola ini sering muncul di pasar yang sangat fluktuatif, sehingga dapat menghasilkan sinyal palsu yang berpotensi menyebabkan entri pasar terlalu dini.
Kesimpulan
Hasil terbaik dicapai ketika Inverted Hammer digunakan bersama alat analisis teknis lainnya, seperti level support dan resistance, volume trading, dan pola candlestick lainnya. Penting juga untuk mempertimbangkan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan.
Oleh karena itu, efektivitas dan signifikansi candle Inverted Hammer terletak pada integrasinya ke dalam strategi trading dan manajemen risiko. Memahami proses fundamental pasar akan membantu trader mengidentifikasi titik masuk yang optimal.
Ingatlah bahwa sebelum berinvestasi, penting untuk memahami risiko kehilangan uang anda dan menilai dengan cermat apakah anda mampu menanggung risiko tinggi yang ada. Anda dapat berlatih trading dengan pola Inverted Hammer menggunakan akun demo gratis LiteFinance.
Dapatkan akses ke akun demo di platform Forex yang mudah digunakan tanpa registrasi
Pertanyaan Seputar Pola Inverted Hammer
Inverted Hammer adalah pola candlestick yang sering ditemukan di akhir tren turun, yang mengindikasikan potensi pembalikan pasar ke atas. Pola ini ditandai dengan badan kecil dan bayangan atas yang panjang.
Inverted Hammer yang naik muncul di akhir tren turun dan mungkin menandakan potensi pembalikan ke atas. Bayangan atasnya yang panjang mencerminkan lonjakan aktivitas buy di pasar, menunjukkan kenaikan harga yang diharapkan.
Pola ini dapat memperingatkan para trader bahwa tekanan sell yang disebabkan oleh tren penurunan sedang melemah, dan pembalikan tren dapat terjadi. Trader berpengalaman memperhatikan sinyal ini dan faktor-faktor konfirmasi lainnya, seperti peningkatan volume trading, untuk membuka posisi buy.
Inverted Hammer berwarna merah menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan. Hal ini dapat menjadi tanda adanya kelemahan sementara dari pihak pembeli. Namun, pembalikan arah tren tetap mungkin terjadi, asalkan didukung oleh konfirmasi tambahan dari alat analisis teknikal lainnya.
Candle hijau menyoroti sifat kenaikan dari pola tersebut. Ini menunjukkan bahwa pembeli mengambil kendali selama periode ini, mendorong pasar naik.
Pola Inverted Hammer terbentuk di akhir tren turun, dan sering kali menandakan peningkatan aktivitas buy. Bayangan atas yang panjang menunjukkan bahwa pembeli mencoba mendorong harga lebih tinggi, tetapi candle ditutup mendekati titik terendahnya. Hal ini dapat mengindikasikan potensi pembalikan tren naik.
Untuk trading Inverted Hammer secara efektif, trader harus menunggu konfirmasi dengan melihat candle berikutnya ditutup di atas badan hammer. Konfirmasi ini berfungsi sebagai sinyal untuk membuka posisi buy.
Setelah Inverted Hammer terbentuk, ketidakpastian sering muncul, yang menyebabkan periode konsolidasi harga. Selama periode ini, para trader mengamati dengan saksama sinyal tambahan untuk mengantisipasi pergerakan pasar selanjutnya.

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.

























