Garis advance/decline (A/D) merupakan indikator teknis yang berharga untuk menganalisis pasar saham. Indikator garis A/D digunakan untuk menganalisis pasar saham dan indeks secara keseluruhan, yang memungkinkan para pedagang untuk memastikan arah tren yang berlaku dan mengukur luas pasar. Artikel ini membahas bagaimana garis advance/decline dapat membantu dalam mengevaluasi situasi pasar.
Ini juga akan menggambarkan metodologi untuk menganalisis kekuatan tren. Pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip operasional dan penggunaan indikator A/D yang tepat dapat memfasilitasi keputusan perdagangan yang lebih tepat.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin Utama
Term | Deskripsi |
Definisi indikator Garis A/D | Indikator luas pasar ini dapat menandakan pembelian atau penjualan pasar yang signifikan dan mencerminkan perubahan dalam saldo pesanan yang ditempatkan oleh pelaku pasar utama, yang digunakan untuk menunjukkan sentimen pasar dan mengonfirmasi tren harga dalam indeks utama. |
Dampak pasar | Ketika garis A/D naik atau turun, hal itu dapat menandakan pengaruh pemain utama terhadap kinerja pasar secara keseluruhan dan mengukur kekuatan tren. |
Cara trading dengan menggunakan garis advance/decline | Garis memberikan wawasan tentang distribusi volume besar di seluruh indeks pasar saham dan menunjukkan rasio antara pembeli dan penjual. |
Identifikasi titik tumpu menggunakan garis advance/decline | Garis advance/decline menunjukkan periode akumulasi atau distribusi saham oleh pelaku pasar besar pada grafik dan mengidentifikasi area dukungan dan perlawanan, yang darinya seseorang dapat membuka perdagangan yang menguntungkan. |
Fitur indikator garis A/D | Pergeseran signifikan dalam indikator A/D dapat menandakan munculnya tren pasar baru, yang didorong oleh tindakan pelaku pasar utama pada titik-titik penting. |
Mengapa garis A/D berubah | Perubahan pada garis A/D dapat disebabkan oleh trader institusional, saat mereka melakukan perdagangan bervolume tinggi. Hal ini mempengaruhi tren pasar secara keseluruhan. |
Strategi perdagangan menggunakan garis A/D | Menganalisis perbedaan antara indeks dan garis membantu menemukan titik di mana posisi dapat dibuka dan ditutup. |
Pro dan kontra | Garis A/D memberikan gambaran mendalam tentang tren pasar secara keseluruhan. Akan tetapi, penting untuk melengkapinya dengan indikator tambahan guna memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang fluktuasi pasar dalam jangka pendek. |
Jangka waktu | Garis advance/decline mencerminkan tren pasar dalam jangka panjang pada jangka waktu yang lebih tinggi. Pada jangka waktu yang lebih rendah, garis ini menampilkan perubahan harga yang kecil. |
Aturan untuk menempatkan order stop-loss | Penting untuk memantau perubahan pada indikator garis A/D untuk menempatkan perintah stop-loss dengan tepat di dekat level support dan resistance utama. |
Definisi dan Pemahaman tentang Garis Advance/Decline
Garis advance/decline adalah indikator teknis yang memetakan perbedaan antara jumlah saham yang naik dan saham yang turun dalam suatu indeks setiap hari, yang memberikan data berharga tentang luasnya pasar. Indikator garis A/D ini menilai kesehatan pasar secara keseluruhan dan menunjukkan seberapa luas pergerakan pasar dan apakah saham berpartisipasi dalam suatu tren. Garis A/D sangat berguna saat menganalisis indeks yang tertimbang kapitalisasi, seperti S&P 500 , karena membantu menentukan kekuatan pergerakan harga dan mengevaluasi stabilitas tren.
Sejarah Garis Advance Decline
Garis Advance Decline pertama kali diperkenalkan pada tahun 1930-an untuk melakukan analisis riset Bursa Efek New York - New York Stock Exchange (NYSE). Pada tahun 1960-an, Richard Russell membuat indikator ini dikenal luas dengan memasukkannya ke dalam "Dow Theory Letters"-nya yang terkenal. Russell menunjukkan bagaimana garis A/D membantu menentukan kekuatan dan kesehatan pasar dan mengonfirmasi tren . Sejak saat itu, alat ini telah menjadi alat analisis teknis yang penting untuk menilai tren pasar di berbagai pasar saham, termasuk NASDAQ, FDAX, dan lainnya.
Rumus dan Perhitungan Garis Advance Decline
Anda dapat menghitung garis A/D dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan di bawah ini.
1. Tentukan jumlah kenaikannya saham dan saham yang menurun setiap harinya.
2. Hitung Net Advances (selisih antara jumlah saham atau instrumen keuangan yang harganya naik-turun)
Gunakan rumus:
Net Advances = Jumlah saham harian yang naik − Jumlah saham harian yang turun
Di sini Anda harus mengurangi jumlah saham yang berakhir lebih rendah pada hari itu dari jumlah saham yang berakhir lebih tinggi pada hari itu. Hasilnya menunjukkan Net Advances, selisih antara saham yang naik dan saham yang nilainya turun.
3. Tuliskan nilai garis A/D hari sebelumnya. Nilai ini akan digunakan untuk menghitung nilai indikator saat ini.
4. Hitung nilai garis A/D saat ini menggunakan rumus berikut:
Di sini Anda mesti menambahkan Net Advances ke Advance Sebelumnya.
5. Contoh:
Jika ada 450 saham yang naik dan 350 saham yang turun selama sehari, net advance akan menjadi 100 (450-350). Jika nilai garis A/D hari sebelumnya adalah 1,200, nilai barunya adalah: 1,200 + 100 = 1,300.
Perhitungan ini dilakukan setiap hari untuk melacak perubahan tren pasar. Perhitungan kumulatif ini menghasilkan garis yang menggambarkan luas pasar.
Contoh Praktis
Misalkan perubahan berikut terjadi pada Indeks S&P 500 selama periode lima hari:
Hari | Jumlah Saham yang Naik | Jumlah Saham yang Menurun | Net Advance | Garis A/D |
1 | 300 | 200 | 100 | 100 |
2 | 250 | 300 | -50 | 50 |
3 | 350 | 150 | 200 | 250 |
4 | 400 | 100 | 300 | 550 |
5 | 200 | 300 | -100 | 450 |
- Hari ke-1: 300 saham naik dan 200 saham turun, Net Advance = 100. Nilai Garis A/D Awal = 100.
- Hari ke-2: 250 saham naik dan 300 saham turun, Net Advance = -50. Nilai Garis A/D = 100 (sebelumnya) + (-50) = 50.
- Hari ke-3: 350 saham naik dan 150 saham turun, Net Advance = 200. Nilai Garis A/D = 50 (sebelumnya) + 200 = 250.
- Hari ke-4: 400 saham naik dan 100 saham turun, Net Advance = 300. Nilai Garis A/D = 250 (sebelumnya) + 300 = 550.
- Hari ke-5: 200 saham naik dan 300 saham turun, Net Advance = -100. Nilai Garis A/D = 550 (sebelumnya) + (-100) = 450.
Perhitungan ADL ini menunjukkan bagaimana garis advance-decline berubah tergantung pada data harian tentang saham yang naik dan turun. Investor menggunakan data ini untuk menganalisis tren pasar dan mengidentifikasi kemungkinan titik untuk membuka/menutup posisi.
Platform tempat para trader menghasilkan lebih banyak lagi
Trading di platform high-tech ECN LiteFinance dan buka akun sehingga trader pemula dapat meniru Anda. Dapatkan komisi untuk copy trading dan tingkatkan penghasilan Anda.
Menafsirkan Garis Advance-Decline
Garis advance/decline digunakan untuk menunjukkan sentimen pasar, mengonfirmasi kekuatan tren, dan menilai keluasan pasar. Ketika garis A/D naik, ini berarti saham yang naik mendominasi, mengonfirmasi tren naik. Jika garis menurun, ini menunjukkan sentimen turun atau tren naik yang melemah.
Divergensi antara indikator garis A/D dan harga indeks, seperti S&P 500, menunjukkan kemungkinan tren pembalikan . Misalnya, jika harga instrumen perdagangan naik dan garisnya turun, tren naik melemah. Sebaliknya, ketika harga turun, dan garisnya naik, tren turun mungkin berbalik.
Untuk analisis pasar yang lebih akurat dan validasi tren, garis A/D sering dikombinasikan dengan indikator lain, seperti RSI atau Indikator MACD .
Skenario Garis A/D dan Pergerakan Indeks
1. Garis A/D dan nilai indeks sedang naik. Jika harga indeks dan garis A/D naik, ini merupakan sinyal pasar sedang naik. Mayoritas saham sedang tumbuh, ada kemungkinan untuk mempertimbangkan perdagangan beli karena menguatnya tren naik.
2. Garis A/D dan pasar sedang mengalami tren penurunan. Jika harga indeks dan garis A/D menurun, hal ini mengindikasikan pasar sedang melemah. Dalam kasus ini, sebagian besar sekuritas sedang jatuh, yang mengkonfirmasi kelemahan pasar. Pedagang dapat menggunakan sinyal ini sebagai konfirmasi tren penurunan dan mempertimbangkan posisi penjualan.
3. Indikator A/D sedang naik, sementara indeks bergerak ke arah yang berlawanan. Ini menunjukkan divergensi kenaikan, dengan asumsi bahwa penjual mulai kehilangan keyakinan. Indeks sedang menurun, tetapi garis A/D yang naik menunjukkan peningkatan jumlah saham yang naik, yang menunjukkan bahwa semakin sedikit saham yang turun dari waktu ke waktu dan tren penurunan dapat berbalik karena lebih banyak saham dalam indeks mulai naik, sehingga indeks mungkin mendekati akhir penurunannya.
4.Garis A/D menurun sementara nilai indeks meningkat, yang menunjukkan divergensi penurunan. Meskipun harga indeks naik, garis Advance-Decline menunjukkan semakin banyak saham yang turun. Ini bisa menjadi indikasi melemahnya tren saat ini, yang menunjukkan potensi pembalikan ke arah penurunan. Dengan demikian, trader dapat mempertimbangkan untuk mengunci keuntungan atau membuka posisi penjualan.
Perbedaan Antara Garis A/D dan Indeks Arms (TRIN)
Garis A/D dan Indeks Arms (TRIN) adalah dua indikator luas pasar yang berbeda.
1. Parameter yang dilacak:
- Garis A/D adalah indikator jangka panjang yang melacak perbedaan antara jumlah saham yang naik dan saham yang turun.
- TRIN adalah indikator jangka pendek yang mengukur rasio jumlah saham yang naik dan turun (Rasio AD) terhadap volume yang turun dan naik (volume AD).
2. Tujuan:
- Garis naik menunjukkan arah umum pasar – tren bullish atau bearish.
- TRIN membantu menentukan likuiditas pasar dan kekuatan tren.
3. Volume Perdagangan:
- ADL hanya memperhitungkan jumlah saham yang naik atau turun.
- TRIN memperhitungkan volume perdagangan, yang membuat indikator lebih peka terhadap perubahan sentimen pasar.
Batasan Garis Advance/Decline
Indeks Advance/Decline merupakan indikator keluasan pasar yang digunakan untuk menunjukkan berapa banyak saham yang berpartisipasi dalam kenaikan atau penurunan pasar saham. Akan tetapi, indikator ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, garis A/D tidak memperhitungkan saham yang tidak termasuk dalam perhitungan indeks. Lebih jauh, pengecualian saham dari indeks dapat menghambat keakuratan indikator garis A/D, karena indikator tersebut mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya. Jika terdapat sejumlah besar perusahaan yang dihapus dari daftar dengan kinerja yang berbeda dari rata-rata pasar, analisis yang dihasilkan mungkin kurang akurat.
Kelemahan lainnya adalah bahwa garis AD memberikan bobot yang sama kepada semua perusahaan, terlepas dari kapitalisasi pasarnya. Hal ini mengakibatkan berkurangnya sensitivitas indikator terhadap perubahan saham perusahaan besar.
Misalnya, saham-saham NASDAQ utama seperti #AAPL (Apple Inc.) dan #NVDA (Nvidia Corp.) memberikan pengaruh yang cukup besar pada indeks. Akan tetapi, kontribusinya tidak selalu tercermin secara akurat pada garis A/D. Sebaliknya, saham-saham perusahaan berkapitalisasi kecil hingga menengah, seperti #BKNG (Booking Holdings Inc.), dapat memiliki dampak yang lebih nyata pada indikator A/D, yang terkadang mendistorsi situasi pasar yang sebenarnya.
Ringkasan
Garis advance decline digunakan untuk mengkonfirmasi tren pasar, yang merupakan alat yang ampuh untuk menganalisis luas pasar. Namun, penting untuk mengonfirmasi pembacaan yang diperoleh. Trader sering menggunakannya bersama dengan alat analisis teknis lainnya untuk meningkatkan ketepatan prakiraan. Misalnya, Relative Strength Index (RSI) menilai besarnya perubahan harga terkini dan membantu mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold. Jika garis divergensi dari nilai indeks saham, dan RSI memvalidasi ekstrem, ini menunjukkan potensi pembalikan tren.
Bila digunakan bersama-sama dengan indikator lain, indikator keluasan A/D dapat memberikan pandangan yang lebih tepat mengenai kondisi pasar terkini, mengonfirmasi tren naik dan turun pasar, dan memungkinkan pengambilan keputusan perdagangan yang tepat.
FAQ Garis Advance/Decline (A/D)
Garis Advance-Decline melacak saham yang naik dan turun secara real time selama hari perdagangan. Dengan demikian, para trader dapat dengan cepat menilai sentimen pasar saat ini.
Garis A/D S&P 500 menunjukkan perbedaan antara jumlah saham yang naik dan turun yang membentuk Indeks S&P 500, yang memungkinkan trader mengukur kekuatan dan arah tren.
Rasio A/D adalah korelasi antara saham yang naik dan turun. Ketika saat trading menggunakan indikator ini, para trader mengamati pembacaannya untuk indeks tertentu. Perubahan signifikan dalam rasio dapat berfungsi sebagai sinyal untuk membuka posisi.
Rasio 10 hari Advance Decline adalah rata-rata rasio selama 10 hari terakhir, fungsi utama indikator ini adalah untuk memperlancar fluktuasi dalam jangka pendek. Trader menggunakannya untuk mengidentifikasi tren pasar yang lebih stabil.
Anda dapat menggunakan garis advance decline untuk mengidentifikasi saham yang naik dan turun serta mengetahui jumlah saham yang naik dan turun selama periode tertentu. Data ini sering kali disediakan oleh bursa atau platform keuangan secara real time.

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.