Indikator volume adalah alat penting bagi trader yang ingin memahami dinamika pasar dan meningkatkan profitabilitas perdagangan mereka. Sebagai seorang trader aktif, saya menggunakan OBV, MFI, A/D, VWAP, dan Chaikin oscillator untuk menemukan titik pembalikan dan mengonfirmasi tren. Saya menggabungkan alat-alat ini dengan pola Price Action.
Anda akan memahami bagaimana indikator-indikator ini mengungkapkan permintaan dan penawaran (demand and supply), mengidentifikasi level likuiditas, dan memprediksi impuls harga. Anda akan belajar untuk mengimplementasikannya dalam strategi perdagangan Anda, menemukan titik masuk terbaik, dan menetapkan order stop-loss untuk mengurangi risiko. Anda akan menguasai analisis volume untuk trading dengan percaya diri di pasar Forex, crypto, dan pasar lainnya.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin Utama
- Indikator volume, seperti OBV, MFI, A/D, VWAP, atau Chaikin oscillator, mencerminkan permintaan dan penawaran (supply and demand) dengan melihat tren dan titik pembalikan harga.
- Indikator-indikator ini membuat sinyal yang dihasilkan oleh indikator tren (MA, MACD) dan osilator (RSI, Stochastic) menjadi lebih relevan, memungkinkan Anda membuat keputusan perdagangan yang lebih terinformasi.
- Divergensi antara harga dan indikator, seperti meningkatnya volume di pasar datar, mengisyaratkan potensi perubahan tren.
- Indikator-indikator ini menghasilkan sinyal paling akurat pada jangka waktu H4 dan yang lebih tinggi, sedangkan periode M5-M15 cenderung mendistorsi sinyal karena kebisingan pasar.
- Indikator volume digunakan untuk menemukan level likuiditas dan titik masuk/keluar, serta menetapkan perintah stop-loss dan take-profit.
- Indikator ini paling baik diterapkan pada Forex, saham, dan crypto ketika disesuaikan dengan volatilitas dan digunakan bersamaan dengan analisis fundamental.
- Namun, indikator ini memerlukan konfirmasi dari alat lain; efisiensinya tergantung pada strategi Anda dan pengujian demo.
Indikator Volume Terbaik dalam Perdagangan
Mari kita lihat indikator volume yang paling populer dan terbaik. Para pelaku pasar dapat menerapkannya pada kerangka waktu (time frame) apa pun, baik di pasar Forex maupun di pasar mata uang crypto, komoditas, dan pasar komoditas.
Di bawah ini adalah indikator volume yang digunakan trader dan investor dalam strategi perdagangan mereka:
- On Balance Volume (OBV) adalah indikator klasik yang dikaitkan dengan perubahan harga di dalam grafik. Indikator ini menampilkan keseimbangan volume dan dampaknya pada harga dalam periode waktu tertentu.
- Money Flow Index (MFI) menampilkan dinamika arus masuk dan arus keluar dana untuk suatu aset. Indikator ini mirip dengan RSI, kecuali bahwa ia juga menganalisis volume pasar.
- Accumulation/Distribution (A/D) menunjukkan tingkat penawaran & permintaan untuk suatu instrumen. Indikator ini memungkinkan para pelaku pasar untuk menentukan hubungan antara perubahan harga dan volume.
- Volume-Weighted Average Price (VWAP) menampilkan harga rata-rata selama periode waktu tertentu, dengan mempertimbangkan volume perdagangan rata-rata tertimbang.
- Chaikin Oscillator menunjukkan kekuatan arah tren, pembalikan tren, dan tanda-tanda penguatan dinamika harga.
Mari kita lihat setiap indikator volume tersebut secara lebih rinci.
On-Balance Volume (OBV)
Indikator OBV diciptakan oleh Joseph Granville pada tahun 1963. Ia pertama kali mendeskripsikannya dalam buku "New Key to Stock Market Profits". Menurut Granville, kekuatan fundamental yang menggerakkan pasar adalah volume trading. Volume pasar adalah parameter utama yang harus diperhatikan oleh trader dan investor sebelum membuka perdagangan.
OBV menentukan intensitas arus kas dalam suatu aset. Indikator ini digunakan untuk:
- Jika candle baru ditutup lebih tinggi pada grafik daripada candle sebelumnya, volume candle tersebut ditambahkan ke total volume kumulatif.
- Jika candle berikutnya ditutup di bawah candle saat ini, volume, sebaliknya, dikurangkan dari total volume.
Total akumulasi ditampilkan dalam grafik kurva sebagai nilai positif atau negatif.
Prinsip dasar yang menjadi landasan indikator ini adalah bahwa perubahan harga di dalam grafik didahului oleh perubahan nilai pada indikator OBV. Menurut Granville, pergerakan impuls volume pasar tanpa fluktuasi harga yang signifikan di dalam grafik adalah prasyarat untuk pergerakan kuat yang akan datang pada harga aset. Fenomena ini dijelaskan oleh fakta bahwa pemain besar mengakumulasi perdagangan beli, sementara trader yang lebih kecil menjual aset tersebut.
Secara sederhana, volume perdagangan meningkat ketika pemain besar mengakumulasi aset, dan harga pada saat ini bergerak sideways. Segera setelah pemain besar telah mengakumulasi perdagangan beli atau jual yang cukup, pergerakan harga impulsif terjadi ke atas atau ke bawah, tergantung pada target akumulasi oleh trader besar.
Money Flow Index (MFI)
Indikator MFI pertama kali disebutkan dalam buku John Welles Wilder yang berjudul "New Concepts in Technical Trading Systems" pada tahun 1978. Indikator teknikal ini memungkinkan trader dan investor untuk melacak dinamika dana yang dialirkan ke dalam suatu aset selama periode waktu tertentu.
Nilai indikator bervariasi dari 0 hingga 100, memungkinkan trader untuk menentukan tekanan beli dan jual pada harga dari pihak pembeli dan penjual. Fungsi utama MFI juga adalah untuk membantu trader mengidentifikasi level harga di zona jual berlebihan (oversold) dan beli berlebihan (overbought) pada grafik, serta mengidentifikasi titik pembalikan potensial untuk instrumen tersebut.
Selain itu, indikator ini menunjukkan perbedaan antara volume transaksi dan harga, yang merupakan divergensi dan sinyal pembalikan tren yang akan segera terjadi pada instrumen. Sebagai aturan, trader profesional menggunakan MFI pada jangka waktu dari H1 dan di atasnya.
Perlu juga dicatat bahwa selama tren yang kuat, nilai indikator dapat tetap berada di zona overbought atau oversold untuk waktu yang lama. Untuk menghindari sinyal palsu, lanjutkan sebagai berikut:
- Masuk pada posisi beli setelah harga menembus keluar zona oversold ke atas, ketika nilai indikator mulai naik. Ini menunjukkan arus kas positif ke dalam aset.
- Buka perdagangan jual dengan cara yang sama, hanya saja ke arah yang berlawanan. Penembusan harga dari zona overbought ke bawah berarti arus dana keluar dari aset.
Gunakan MFI bersama dengan indikator teknis lainnya, serta pola kandil dan grafik.
Accumulation/Distribution (A/D)
Indikator A/D dirancang untuk menentukan volume perdagangan pasar. Indikator ini awalnya dikembangkan untuk pasar saham. Namun, para pelaku pasar kemudian mulai menggunakan A/D di pasar lain sebagai alat pencegahan.
Perlu ditekankan bahwa indikator A/D mirip dengan indikator OBV. Hal ini karena A/D juga menunjukkan arus masuk dan arus keluar dana ke dalam suatu aset, berdasarkan korelasi harga penutupan dengan level terendah dan tertinggi dari rentang yang dipilih.
Indikator A/D memberikan sinyal dan konfirmasi berikut pada grafik harga:
- nilai indikator yang meningkat mengonfirmasi dinamika naik;
- nilai indikator yang menurun mengonfirmasi tren turun;
- pembentukan bearish divergence untuk suatu aset berfungsi sebagai sinyal kemungkinan pembalikan tren ke bawah. Situasi di mana kuotasi aset tumbuh, tetapi nilai indikator tidak mengonfirmasi tren ini, juga mengisyaratkan pembalikan ke bawah;
- pembentukan divergensi bullish berfungsi sebagai sinyal untuk pembelian. Situasi di mana kuotasi suatu instrumen menurun, tetapi ini tidak dikonfirmasi oleh pergerakan indikator, mengisyaratkan pembalikan ke atas.
Volume Weighted Average Price (VWAP)
VWAP dihitung mirip dengan SMA, yang menentukan harga rata-rata tertimbang suatu aset berdasarkan volume perdagangan. SMA adalah indikator yang menunjukkan nilai rata-rata dari jenis harga tertentu selama sejumlah periode.
Indikator Volume Weighted Average Price memberikan sinyal yang mirip dengan SMA:
- Selama tren naik, harga aset berada di atas garis indikator.
- Selama tren turun, harga instrumen yang diperdagangkan berada di bawah garis Volume Weighted Average Price.
VWAP berfungsi sebagai konfirmasi tren tambahan. Indikator ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan SMA, serta pola grafik dan candlestick. Indikator ini bertindak sebagai level support atau resistance dinamis dari mana pembalikan harga seharusnya dapat diantisipasi. Perlu dicatat bahwa Volume Weighted Average Price berfungsi untuk mengidentifikasi tren.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, atur nilai-nilai berikut:
- periode waktu: 20;
- sumber: (Maks + Min)/2.
Osillator Arus Uang Chaikin
Chaikin Oscillator dikembangkan pada awal tahun 1970-an. Indikator ini didasarkan pada struktur indikator A/D (Accumulation/Distribution) yang populer. Berdasarkan indikator A/D, osilator ini menghitung perbedaan antara 3 EMA dan 10 EMA.
EMA adalah exponential moving average, yang, tidak seperti SMA, lebih disesuaikan dengan perubahan harga aset terkini. EMA memberikan penekanan lebih besar pada harga terbaru, yang membantu menghaluskan dinamika harga.
Oscillator Chaikin juga memperhitungkan informasi tentang volume perdagangan. Hal ini memungkinkan para pelaku pasar untuk melacak sinyal pembalikan harga potensial dengan menggunakan divergensi yang muncul. Divergensi positif antara nilai osilator dan kuotasi pada grafik di fase pasar yang meningkat berfungsi sebagai sinyal untuk jual, dan divergensi negatif di fase yang menurun berfungsi sebagai sinyal untuk beli.
Perlu dicatat bahwa sinyal yang searah dengan tren osilator lebih dapat diandalkan, berbeda dengan sinyal yang berlawanan arah. Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai instrumen yang diperdagangkan, lebih baik menggunakan Oscillator Chaikin dalam kombinasi dengan RSI atau Stochastic, serta indikator Bollinger Bands.
Konsep Analisis Volume
Dalam perdagangan modern di pasar keuangan, ada banyak cara untuk menganalisis volume transaksi. Perhatian khusus dalam perdagangan diberikan pada studi volume, karena volume menunjukkan hubungan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand), yang merupakan dasar dari pasar finansial.
Analisis volume yang kompeten dan efektif berkontribusi pada prediksi yang lebih akurat mengenai dinamika lebih lanjut dari harga aset dalam kondisi volatilitas yang meningkat maupun menurun.
Volume perdagangan adalah jumlah unit suatu aset, seperti saham, kontrak, atau lot, yang dibeli dan dijual dalam kerangka waktu tertentu. Analisis volume memungkinkan para pelaku pasar untuk mengidentifikasi pola dan tren pasar yang terbentuk karena aktivitas mereka. Ada dua jenis utama volume perdagangan:
1. Volume Tick
Volume Tick didasarkan pada frekuensi perubahan atau pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu, yang mencerminkan aktivitas pasar dan likuiditas. Volume ini dihitung sebagai jumlah total penyimpangan harga dalam satu tick, yaitu fluktuasi harga minimum. Tick adalah perdagangan yang selesai yang ditampilkan di grafik.
Untuk volume tick, yang terpenting adalah jumlah ayunan harga di grafik, bukan pergerakan harga ke atas atau ke bawah. Jadi, ketika:
- volatilitas di pasar rendah dan harga berfluktuasi dalam rentang sempit atau hampir tidak bergerak, maka volume tick menunjukkan nilai rendah;
- volatilitas di pasar tinggi dan harga berfluktuasi secara aktif di kedua arah, maka nilai volume tick meningkat.
Disarankan untuk menganalisis volume tick pada kerangka waktu yang lebih besar, dari H4 dan yang lebih tinggi.
2. Volume Kontrak atau Volume Moneter
Jenis volume tradisional yang muncul pada awal abad terakhir. Volume ini dicirikan oleh jumlah perdagangan yang dieksekusi atau jumlah dana di pasar. Keduanya menunjukkan hasil yang sama. Namun, dalam kasus volume moneter, trader dan investor memiliki kesempatan untuk membandingkan volume dengan volume instrumen lain dalam satuan moneter.
Keuntungan dari jenis volume ini adalah setiap volume perdagangan diperhitungkan oleh bursa. Setiap platform membentuk volumenya sendiri, yang dapat digabungkan dengan informasi dari platform perdagangan lain untuk mendapatkan gambaran yang akurat.
Penerapan Indikator Volume dalam Perdagangan
Indikator-indikator tersebut didasarkan pada informasi tentang volume yang diperdagangkan suatu aset selama periode tertentu, yang memberikan sinyal tentang perubahan harga secara mendahului. Hal ini memungkinkan para pelaku pasar untuk mendapatkan data volume yang lebih akurat mengenai instrumen yang diperdagangkan dan membuat keputusan perdagangan yang efektif.
Sebagian besar indikator teknikal muncul dan berkembang di dunia perdagangan modern. Indikator volume tidak terkecuali. Berkat lompatan tajam dalam industri ilmu pengetahuan dan teknologi, proses perhitungan volume dapat diotomatisasi. Trader memiliki akses ke hasil perhitungan dalam bentuk kurva atau grafik nilai kuantitatif.
Indikator volume juga mengonfirmasi kekuatan tren. Namun terkadang timbul situasi ketika sulit untuk menentukan dinamika harga lebih lanjut, dan indikator volume membantu memperjelas gambaran. Secara khusus, selama tren jangka panjang, volume yang menurun dapat mengindikasikan pembalikan tren ke arah yang berlawanan. Ini juga membantu meminimalkan risiko tinggi kehilangan uang.
Ingatlah bahwa volume adalah arus masuk/arus keluar modal untuk suatu aset keuangan. Oleh karena itu, saat melakukan analisis teknikal volume di pasar, penting juga untuk mempertimbangkan faktor statistik, geopolitik, ekonomi, dan faktor fundamental lainnya. Faktor-faktor fundamental ini secara langsung mempengaruhi intensitas dana besar dalam suatu aset.
Menggunakan Analisis Volume
Ada banyak strategi perdagangan di pasar yang menggabungkan alat untuk menganalisis volume dengan indikator tren dan oscilator. Oleh karena itu, sebagai aturan, indikator volume bersifat tambahan dan berfungsi untuk mengonfirmasi sinyal dari alat analisis utama dalam strategi perdagangan.
Selama sesi perdagangan di pasar keuangan, sinyal-sinyal berikut diidentifikasi untuk indikator volume:
- Terdapat volume pasar yang besar untuk aset tersebut dan harga tumbuh secara moderat. Ini menunjukkan perkembangan tren jangka panjang untuk instrumen tersebut. Dalam kasus ini, Anda perlu mencari titik masuk searah dengan tren.
- Terjadi pertumbuhan impulsif dalam volume pasar pada level support dan resistance utama dengan fluktuasi harga minor. Bagi para pelaku pasar, ini berarti kemungkinan akan terjadi koreksi aset. Pada jangka waktu yang lebih tinggi, ini dapat mengindikasikan dimulainya pembalikan tren.
- Terjadi pergerakan harga yang intens dengan volume pasar yang rendah. Dalam kasus ini, diberikan sinyal untuk pembalikan tren yang cepat. Sebagai aturan, tren untuk suatu instrumen berakhir dengan pergerakan tajam, setelah itu harga aset mulai berbalik arah.
Mulai trading dengan broker tepercaya
Indikator Volume Keseluruhan Terbaik?
Setelah menganalisis lima indikator volume terbaik untuk day trading, harus dikatakan bahwa masing-masing indikator bagus dalam analisis teknikal. Namun, yang utama, efektivitas instrumen tergantung pada sistem dan strategi perdagangan.
Indikator OBV (On-Balance Volume) adalah alat analisis yang paling optimal dan informatif. Indikator ini menampilkan konsolidasi perdagangan jual atau beli di mana nilai instrumen masing-masing turun atau naik. Nilai-nilai ini memungkinkan para pelaku pasar untuk menerima sinyal perdagangan pada indikator secara lebih awal, menjadikan OBV sebagai indikator volume terbaik.
Secara khusus, OBV (On-Balance Volume) mengonfirmasi tren untuk aset yang diperdagangkan. Tetapi indikator ini juga dapat memprediksi dinamika data volume aset selanjutnya dalam konsolidasi. Artinya, alat ini memungkinkan para pelaku pasar untuk menentukan ke mana harga akan keluar dari pergerakan sideways.
Ringkasan
Indikator volume populer, seperti OBV, MFI, A/D, VWAP, dan Chaikin oscillator, sangat diperlukan bagi trader yang ingin memahami dinamika penawaran dan permintaan (supply and demand). Indikator-indikator ini membantu mengidentifikasi tren, titik pembalikan, dan level likuiditas, sehingga meningkatkan akurasi rencana perdagangan Anda. Untuk hasil terbaik, gabungkan indikator-indikator ini dengan oscillator (RSI, MACD), moving average, dan pola Price Action. Pertimbangkan juga faktor-faktor fundamental.
Uji strategi Anda pada akun demo untuk menyesuaikan pengaturan dengan volatilitas aset. Terlepas dari beberapa kelemahan, seperti market noise pada jangka waktu yang lebih kecil, indikator volume memperkaya analisis fundamental Anda, membantu menemukan titik masuk/keluar terbaik dan menempatkan order stop-loss, serta memungkinkan Anda trading dengan lebih menguntungkan di Forex, saham, dan crypto.
Dapatkan akses ke akun demo di platform Forex yang mudah digunakan tanpa registrasi
Pertanyaan Umum Indikator Volume Forex
Salah satu Indikator volume yang paling akurat adalah On-Balance Volume (OBV). Nilai-nilainya lebih informatif untuk membuat keputusan perdagangan.
Indikator-indikator ini menunjukkan total volume pasar dalam korelasi dengan harga di grafik pada semua jangka waktu. Indikator ini menampilkan informasi tentang jumlah perdagangan yang selesai, yang memungkinkan trader untuk menentukan dinamika harga selanjutnya.
Beberapa indikator volume paling populer dalam perdagangan di pasar Forex adalah OBV, MFI, A/D, VWAP, dan Chaikin oscillator. Selain itu, volume tick dan indikator volume vertikal Volumes juga merupakan beberapa yang paling umum digunakan.
ATR (Average True Range) dan CHV (Chaikin Volatility Indicator) adalah indikator terbaik untuk menentukan volatilitas pasar. salah satu indikator ini memungkinkan pelaku pasar untuk menghitung selisih antara nilai harga maksimum dan minimum selama periode waktu tertentu.
Volume perdagangan adalah faktor fundamental dalam menentukan pergerakan harga di masa depan. Volume pasar penting untuk dipertimbangkan ketika membuat keputusan perdagangan, karena volume memiliki dampak langsung pada harga suatu aset.
Salah satu indikator volume teratas dalam trading menunjukkan kemungkinan dinamika harga lebih lanjut dan dapat memperingatkan trader terlebih dahulu tentang fluktuasi di pasar. Sebaiknya gunakan alat-alat ini sebagai konfirmasi dari indikator lain atau pola grafik.
Tujuan dari setiap indikator volume adalah untuk menentukan penawaran & permintaan di pasar pada saat ini. Setiap alat memiliki kelebihannya. Keandalan setiap instrumen tergantung pada strategi perdagangan yang dipilih.
Paling sering, trader menggunakan volume tick dan indikator volume teratas dalam trading di pasar Forex. Namun, dengan perkembangan pasar keuangan dan teknologi, menjadi mungkin untuk menggunakan indikator pasar saham populer lainnya. Yang terbaik dari semua indikator tersebut adalah indikator OBV.
Indikator volume paling baik dikombinasikan dengan osilator stokastik MACD, RSI, dan Stoch. Selain itu, indikator-indikator tersebut dapat digunakan secara efektif dengan moving average dan indikator Bollinger Bands.
Indikator volume horizontal tidak termasuk dalam set standar web terminal LiteFinance, Metatrader, dan CTrader. Namun, indikator tersebut dapat dipasang di terminal MT5 dari pengembang.
Ya, trader memiliki kesempatan untuk mengubah pengaturan indikator volume dan mengintegrasikannya ke dalam strategi perdagangan mereka.
Berbeda dengan volume transaksi riil, volume tick menunjukkan jumlah transaksi yang dilakukan untuk suatu aset. Harga umum dapat berfluktuasi satu atau lebih poin sekaligus, yang dihitung sebagai satu tick (satu transaksi).

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.