Indikator Volume-Weighted Average Price (VWAP) merupakan alternatif yang bagus untuk moving average standar. Meskipun moving average populer dan tersedia secara luas, serta menjadi dasar bagi banyak platform dan indikator trading seperti Bollinger Bands, indikator ini memiliki keterbatasan tertentu. Moving average menghitung harga rata-rata berdasarkan kerangka waktu, tetapi tidak memperhitungkan volume trading, yang dapat mengurangi akurasi.
Kebutuhan untuk meningkatkan akurasi analisis telah mendorong pengembangan alternatif seperti exponential dan weighted averages (LWMA, WMA). Artikel ini mengulas definisi VWAP, kelebihan dan kekurangannya, serta penerapan praktisnya.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Poin-poin utama
- Indikator VWAP atau Volume-Weighted Average Price digunakan untuk menghitung harga rata-rata tertimbang suatu aset, dengan mempertimbangkan volume trading.
- Indikator membantu menentukan tren dan mengidentifikasi level support dan resistance.
- Keunggulan indikator meliputi pertimbangan volume trading dan relevansi data waktu nyata.
- Di antara kekurangannya adalah fakta bahwa indikator cenderung tertinggal dan dapat memberikan sinyal palsu saat pasar bergerak sideways.
- Untuk memahami cara menggunakan indikator VWAP, trader dapat berfokus pada deviasi harga dari garis indikator untuk membuka dan menutup trading.
Apa itu Volume Weighted Average Price (VWAP): Definisi
Sebelum menjelaskan pengertian indikator Volume Weighted Average Price (VWAP), mari kita ulas kembali apa itu Moving Average.
Moving average adalah ukuran statistik yang memperoleh nilai rata-rata harga pasar dalam suatu hari selama periode waktu tertentu. Misalnya, jika seseorang ingin mencari moving average dua belas minggu untuk suatu saham, mereka akan menjumlahkan harga sekuritas untuk setiap hari trading selama dua belas minggu terakhir dan kemudian membagi angka tersebut dengan dua belas. Angka yang dihasilkan akan menjadi moving average dalam dua belas minggu saham tersebut. Moving average berguna untuk memperhalus titik data dan dapat memberikan wawasan tentang tren secara keseluruhan. Misalnya, jika harga saham secara konsisten berada di atas moving average, maka saham tersebut mungkin berada dalam tren naik. Sebaliknya, jika harga suatu saham secara konsisten berada di bawah moving average, maka saham tersebut mungkin berada dalam tren turun. Moving average juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Ada berbagai jenis moving average, yang paling umum adalah Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA), Moving Average Convergence/Divergence (MACD).
Definisi Indikator VWAP
Volume-weighted average price (VWAP) adalah penghitungan yang menunjukkan biaya rata-rata suatu sekuritas selama periode tertentu, ditimbang berdasarkan volumenya. Dengan kata lain, ini memberitahu Anda berapa biaya untuk membeli seluruh aset jika Anda membelinya dalam jumlah kecil sepanjang hari trading. Indikator trading VWAP dapat digunakan pada time frame apa pun, namun paling sering digunakan pada grafik harga intraday.
Perhitungan & Rumus Indikator VWAP
Untuk menghitung VWAP, Anda hanya perlu mengalikan harga setiap trading dengan volumenya, lalu membagi jumlah tersebut dengan total volume trading. Berikut rumus VWAPnya:
Mari kita lihat lebih dekat setiap komponen rumus.
- Harga adalah harga rata-rata suatu aset selama periode tertentu. Dalam penghitungan, dimungkinkan untuk menemukan tiga jenis harga rata-rata yang berbeda:
Harga rata-rata - (Tinggi + Rendah) / 2
Harga tipikal - (Tinggi + Rendah + Tutup) / 3
Harga tertimbang - (Tinggi + Rendah + Buka + Tutup) / 4
Volume mewakili jumlah unit yang ditradingkan selama periode tersebut.
Total atau Volume Kumulatif adalah jumlah total unit yang ditradingkan sepanjang periode.
VWAP merupakan indikator lagging, artinya indikator ini didasarkan pada data masa lalu. Dengan demikian, ini dapat digunakan sebagai ukuran likuiditas atau untuk mengidentifikasi potensi level support dan resistance. Terlebih lagi, penting untuk diingat bahwa indikator lagging mungkin tidak memberikan informasi yang akurat tentang kinerja harga suatu aset di masa depan. Oleh karena itu, masuk akal untuk menerapkannya bersama dengan alat teknis lainnya.
Untuk mengilustrasikan cara kerja VWAP, mari kita perhatikan contoh berikut.
Misalkan Anda ingin membuat penghitungan VWAP untuk suatu saham selama sehari. Langkah pertama adalah menghitung harga dan volume untuk setiap trading. Tabel di bawah menunjukkan nilai-nilai ini:
Waktu | Volume (berbagi) | Harga Tipikal | Harga Tertimbang |
09:30 | 100 | $50 | $5,000 |
09:45 | 200 | $49 | $9,800 |
11:00 | 300 | $48.50 | $14,550 |
12:30 | 400 | $47.75 | $19,100 |
14:15 | 500 | $46.50 | $23,250 |
Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan harga dan volume tertimbang untuk semua trading. Ini memberi kita total 1500 saham yang ditradingkan dengan harga tertimbang $71,700.
Terakhir, total harga tertimbang perlu dibagi dengan total volume trading untuk mendapatkan VWAP:
VWAP = 71700 / 1500 = $47.8
Namun, menghitung VWAP secara manual bisa jadi sangat membosankan, terutama jika Anda mencoba melakukannya pada aset dalam jumlah besar. Untungnya, sebagian besar paket perangkat lunak pembuatan grafik memiliki indikator volume-weighted average price, jadi Anda tidak perlu menghitungnya sendiri.
Cara menghitung VWAP pada Lembar Excel
Perhitungan VWAP di Excel diperlukan untuk memeriksa kebenaran nilai indikator pada grafik. Misalnya, jika Anda mengunduh versi VWAP dari sumber yang tidak dikenal dan tidak memahami kodenya. Lakukan perhitungan di Excel dan bandingkan nilainya dengan nilai sebenarnya:
Unduh harga dari MT4. "Arsip Layanan/Penawaran Harga". Di jendela yang terbuka, pilih pair mata uang dan time frame yang diperlukan.
Klik "Ekspor" dan simpan file dalam format CSV.
Buka file di Excel dan edit. Data yang diunggah berupa satu kolom angka yang dipisahkan dengan koma. Setiap baris berhubungan dengan tanggal.
Saya akan menggunakan Harga Median untuk penghitungannya, jadi saya hanya memerlukan dua jenis harga dan volume Tinggi/Rendah. Dimungkinkan untuk mengonversi data dalam file sumber menggunakan fungsi LEFT dan RIGHT. Jangan lupa untuk mengubah data menjadi angka jika muncul segitiga hijau di pojok sel. Ganti juga pemisah "titik" dengan "koma".
Hitung pembilang pecahan di kolom F. Kalikan rata-rata harga tertinggi dan terendah dengan volume. Regangkan selnya.
F2: =(C2+D2)/2*E2
Hitung VWAP dengan periode 12:
G13=F13/E13
Periode 12 berarti data dihitung berdasarkan 12 candle (sel) terakhir. Oleh karena itu, masukkan rumusnya hanya pada baris ke-12 G13.
Anda dapat mendownload templatenya melalui link ini.
Cara Menggunakan VWAP
Sekarang setelah kita mengetahui metode umum penghitungan VWAP, mari kita lihat beberapa cara penggunaannya.
Ukuran likuiditas
Karena VWAP memperhitungkan harga dan volume setiap trading, VWAP biasanya digunakan sebagai ukuran likuiditas aset. Ketika VWAP mendekati harga saat ini, berarti terdapat likuiditas yang tinggi (yaitu banyak aktivitas trading). Sebaliknya, ketika VWAP jauh dari harga saat ini, hal ini menunjukkan rendahnya likuiditas.
Level support dan resistance
Kegunaan umum lainnya dari VWAP adalah untuk mengidentifikasi potensi level support dan resistance. Ini adalah harga yang kemungkinan besar akan terjadi arus masuk aktivitas buy atau sell, yang dapat menyebabkan harga berbalik arah.
Salah satu cara menggunakan VWAP untuk mengidentifikasi level ini adalah dengan mencari periode dimana harga ditradingkan di atas atau di bawah VWAP. Ketika harga berada di atas VWAP, hal itu menandakan adanya tekanan buy yang kuat. Begitu pula ketika harga berada di bawah VWAP, hal ini menunjukkan adanya tekanan sell yang signifikan.
Cara lain menggunakan VWAP untuk menemukan level support dan resistance adalah dengan mencari deviasi. Hal ini terjadi ketika harga menyimpang secara signifikan dari VWAP. Misalnya, jika suatu saham telah ditradingkan pada VWAP sebesar $50 hampir sepanjang hari namun tiba-tiba melonjak hingga $60, ini bisa menjadi indikasi bahwa ada tekanan buy yang kuat dan saham tersebut kemungkinan akan terus bergerak lebih tinggi. Sebaliknya, jika harga turun dari $50 menjadi $40, ini bisa menjadi tanda bahwa saham akan terus turun.
Meskipun VWAP dapat menjadi indikator yang berguna, penting untuk diingat bahwa VWAP tidak selalu memprediksi pergerakan harga di masa depan secara akurat. Oleh karena itu, untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap mengenai apa yang terjadi di pasar disarankan untuk menggunakannya dengan alat teknis lainnya, seperti Bollinger band, Relative Strength Index (RSI), dan lain-lain.
Strategi Trading VWAP
Mari kita lihat beberapa strategi trading yang menggunakan indikator Volume Weighted Average Price.
Trading intraday
Indikator VWAP dapat digunakan dalam trading intraday untuk mengidentifikasi sinyal buy dan sell. Jika aset ditradingkan melalui VWAP, beberapa trader mungkin menafsirkannya sebagai pertanda baik untuk sell. Sebaliknya, jika harga aset ditradingkan di bawah VWAP, maka ini bisa menjadi harga bagus untuk buy.
Trading pair
Hal ini melibatkan pengambilan posisi buy pada suatu saham yang ditradingkan di bawah VWAP-nya dan secara bersamaan mengambil posisi sell pada saham lain yang ditradingkan di atas VWAP-nya. Ide dibalik strategi ini adalah kedua saham tersebut pada akhirnya akan menyatu menuju VWAP masing-masing.
Trailing stop
Strategi ini berarti bahwa seorang trader akan membeli atau menjual ketika harga bergerak ke persentase tertentu di atas atau di bawah VWAP. Misalnya, seorang investor mungkin menetapkan trailing stop plus atau minus lima persen.
VWAP Pullback
Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk trading menggunakan indikator VWAP. Teknik ini didasarkan pada premis bahwa setelah suatu saham mengalami pergerakan besar, sering kali saham tersebut akan menelusuri kembali ke VWAP sebelum melanjutkan tren aslinya. Untuk memperdagangkan strategi VWAP ini, pertama-tama seorang trader perlu mengidentifikasi saham yang telah mengalami pergerakan besar. Maka penting untuk menghitung volume-weighted average price dan menunggu saham turun kembali ke level ini. Setelah itu terjadi, trader akan memasuki posisi buy atau sell, tergantung pada arah pergerakan awal. Stop loss untuk strategi pullback ini harus ditempatkan tepat di bawah atau di atas VWAP, tergantung posisinya.
VWAP Bands
Cara lain untuk trading dengan indikator Volume Weighted Average Price (VWAP) adalah dengan menggunakan VWAP band. Ini melibatkan menggambar garis di sekitar indikator dan menunggu harga bergerak menuju garis atas atau bawah. Lebar pita dapat didasarkan pada sejumlah faktor berbeda, namun pengaturan yang umum adalah menggunakan plus atau minus dua standar deviasi. Hal ini akan menciptakan rentang yang cukup lebar yang akan menangkap sebagian besar pergerakan harga. Setelah harga mencapai batas atas atau bawah, trader kemudian akan memasuki posisi buy atau sell, tergantung pada arah pergerakannya. Stop loss untuk strategi ini harus ditempatkan tepat di luar VWAP band.
Support dan Resistance dengan VWAP
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, indikator Volume Weighted Average Price (VWAP) dapat digunakan sebagai level support dan resistance. Dengan mengambil harga rata-rata suatu sekuritas selama periode waktu tertentu, alat ini dapat diterapkan untuk mengidentifikasi potensi titik masuk dan keluar. Misalnya, jika harga aset ditradingkan di bawah VWAP, ini mungkin merupakan indikasi bahwa aset tersebut dinilai terlalu rendah dan mungkin sudah matang untuk dibeli. Demikian pula, jika harga aset ditradingkan di atas garis VWAP, ini mungkin merupakan indikasi bahwa sekuritas dinilai terlalu tinggi dan siap untuk dijual. Jika harga aset mendekati garis VWAP, pasar saat ini kecenderungan untuk seimbang. Ini merupakan sinyal potensial dimana tren kemungkinan akan berlanjut atau berbalik arah.
Terlebih lagi, VWAP dapat digunakan bersama dengan level support dan resistance untuk membantu membuat keputusan trading yang lebih tepat. Misalnya, jika harga saat ini berada di bawah VWAP dan mendekati level support yang signifikan, hal ini dapat dianggap sebagai peluang buy. Sebaliknya, jika harga saat ini berada di atas VWAP dan mendekati level resistance yang signifikan, hal tersebut dapat dianggap sebagai peluang sell.
VWAP vs. MVWAP
Ada indikator serupa dengan VWAP yang dikenal dengan Moving VWAP (MVWAP). Ini hanyalah VWAP yang telah digeser maju seiring berjalannya waktu. Ini sering digunakan sebagai titik referensi untuk membuat keputusan trading. Misalnya, seorang trader mungkin membeli sekuritas jika ditradingkan di bawah MVWAP dan menjualnya jika ditradingkan di atas MVWAP.
Ada beberapa perbedaan utama antara VWAP dan MVWAP yang perlu dipahami.
VWAP didasarkan pada volume kumulatif selama periode tertentu, sedangkan MVWAP didasarkan pada subset dari volume tersebut.
VWAP bersifat statis, sedangkan MVWAP bersifat dinamis.
VWAP biasanya digunakan sebagai tolak ukur untuk trading intraday, sedangkan MVWAP sering digunakan sebagai titik referensi untuk membuat keputusan trading selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu.
Anchored VWAP
Variasi lain dari VWAP adalah anchored VWAP. Ini adalah VWAP yang dihitung menggunakan jangka waktu tertentu. Misalnya, Anda dapat menghitung VWAP yang dijangkar menggunakan dua jam trading terakhir. Ini akan memberi Anda gambaran bagus tentang di mana kemungkinan saham akan ditradingkan selama periode ini. Anchored VWAP dapat berguna bagi trader harian yang ingin mengetahui di mana kemungkinan saham akan ditradingkan selama periode waktu tertentu.
Indikator VWAP untuk MT4
Jika Anda menggunakan platform MetaTrader, ada juga kemungkinan untuk menambahkan VWAP ke grafik trading Anda. Untuk mengunduh versi gratis indikator ini, klik tautan berikut (Indikator VWAP untuk MT4). Setelah Anda mengunduh dan menginstal indikator, Anda hanya perlu melampirkannya ke grafik Anda. Yang perlu dilakukan hanyalah masuk ke panel menu MT4, klik “File / Open Data Catalog,” lanjutkan ke folder Indicator, dan letakkan file indikator VWAP di sana. Segera setelah Anda memulai ulang platform, VWAP akan muncul seperti alat lainnya di bagian “Sisipkan / Indikator” pada grafik.
Keterbatasan Penggunaan VWAP
Meskipun VWAP adalah alat yang efisien, penting untuk diingat bahwa VWAP tidaklah sempurna. Berikut beberapa kelemahannya yang paling signifikan.
Ini adalah indikator lagging. Artinya, hal ini didasarkan pada pergerakan harga di masa lalu dan mungkin tidak selalu mencerminkan apa yang terjadi di pasar saat ini. Ini tidak selalu merupakan hal yang buruk, tetapi perlu diingat.
Itu tidak memperhitungkan ukuran order. Misalnya, jika ada dua order yang dilakukan masing-masing 100 saham, maka VWAPnya akan sama seperti jika hanya ada satu order untuk 200 saham. Hal ini terkadang dapat menimbulkan sinyal palsu dan Anda harus menyadari hal ini sebelum menggunakan VWAP.
VWAP lebih cocok untuk strategi jangka pendek dan menengah. Ini rentan terhadap sinyal palsu dalam jangka panjang.
Ada banyak versi VWAP yang mengambil data masukan yang sedikit berbeda. Oleh karena itu, hasil perhitungannya mungkin berbeda sehingga menimbulkan kebingungan bagi para trader.
Terlepas dari keterbatasan ini, VWAP adalah indikator kuat yang dapat membantu dalam trading. Namun, trader disarankan untuk menggunakannya dengan indikator lain untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kelebihan dan kekurangan
Mari kita rangkum kelebihan dan kekurangan penggunaan VWAP pada tabel di bawah ini.
Kelebihan | Kekurangan |
Membantu mengidentifikasi level support dan resistance | Indikator lagging |
Indikator mengikuti tren | Tidak akurat untuk order dalam jumlah besar |
Relatif mudah untuk dihitung | Tidak memperhitungkan ukuran order |
Akurat untuk strategi jangka pendek (M1-M5-M15) | Memiliki banyak versi yang menyebabkan kebingungan di kalangan trader |
Versi lengkapnya berbayar |
Kesimpulan
Indikator VWAP adalah alat yang berguna bagi trader dari semua tingkat pengalaman. Ini dapat digunakan untuk menemukan titik masuk dan keluar potensial, serta untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Ada juga sejumlah pengaturan dan periode waktu berbeda yang dapat diterapkan untuk memenuhi kebutuhan setiap trader. Cobalah dan lihat cara kerjanya untuk Anda. Bereksperimenlah dengan pengaturan berbeda untuk menemukan pengaturan terbaik untuk gaya trading Anda. Namun, untuk memitigasi potensi risiko dan mendapatkan hasil yang lebih baik, disarankan untuk menggunakan VWAP bersama dengan alat analisis teknis lainnya, seperti Bollinger band, RSI, SMA, dan lainnya.
FAQ VWAP
Indikator VWAP adalah ukuran volume-weighted average price suatu sekuritas selama periode waktu tertentu. Indikator dihitung dengan menjumlahkan seluruh harga terjadinya transaksi selama periode tersebut dan kemudian membaginya dengan jumlah total transaksi. Indikator VWAP dapat digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi potensi titik buy dan sell, serta menilai arah pasar secara keseluruhan.
Ada sejumlah cara berbeda yang bisa dilakukan trader untuk menggunakan VWAP, namun beberapa pendekatan umum termasuk menggunakannya sebagai target untuk mengambil keuntungan atau sebagai level support/resistance. VWAP juga dapat digunakan sebagai order trailing stop-loss, yang secara otomatis akan menjual sekuritas jika berada di bawah level VWAP. Secara keseluruhan, VWAP adalah alat serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai cara untuk membantu trader membuat keputusan yang lebih tepat.
VWAP terutama digunakan oleh para trader sebagai tolak ukur atau alat untuk mengambil keputusan trading, beberapa investor juga menggunakannya sebagai ukuran nilai. Misalnya, jika suatu saham secara konsisten ditradingkan di bawah VWAP-nya dalam jangka waktu yang lama, investor mungkin menganggapnya dinilai terlalu rendah dan lebih cenderung membelinya. Sebaliknya, jika suatu saham secara konsisten ditradingkan di atas VWAP-nya dalam jangka waktu yang lama, investor mungkin menganggapnya dinilai terlalu tinggi dan kecil kemungkinannya untuk membelinya.
Untuk menghitung VWAP, pertama-tama Anda harus menentukan total nilai aset dari semua trading yang dilakukan selama periode tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah sekuritas yang ditradingkan dengan harga setiap trading. Setelah Anda menentukan nilai total, Anda perlu membaginya dengan jumlah total aset yang ditradingkan.
Untuk mengatur VWAP di Thinkorswim, pertama-tama buka tab "Charts". Kemudian, klik menu tarik-turun "Style" dan pilih "Area". Selanjutnya, pilih "Studies" di menu tarik-turun dan klik "Edit Studies". Di jendela Edit Studi, klik tombol "Add Study". Sebuah jendela baru akan muncul. Di jendela ini, pilih "Volume Weighted Average Price" dari daftar studi. Kemudian, klik tombol "OK". VWAP sekarang akan terlihat di grafik Anda.
VWAP adalah metrik yang berguna bagi para trader karena memperhitungkan harga dan volume, sehingga memberikan gambaran aktivitas pasar yang lebih akurat dibandingkan hanya menggunakan satu ukuran saja. Ada berbagai cara bagaimana menggunakan indikator VWAP. Umumnya trader menerapkannya sebagai support dan resistance. Dalam hal ini, jika harga aset berada di bawah VWAP, investor menganggapnya sebagai indikasi pasar sedang dinilai terlalu rendah sehingga bisa menjadi peluang bagus untuk membuka posisi buy. Sebaliknya, jika harga aset ditradingkan di atas VWAP, hal ini mungkin merupakan indikasi bahwa aset tersebut dinilai terlalu tinggi sehingga dapat menguntungkan untuk membuka trading sell.
Volume-weighted average price sering dijadikan patokan oleh para trader dalam berbagai cara. Misalnya, beberapa investor mungkin menerapkan VWAP sebagai sinyal buy atau sell - jika harga suatu sekuritas turun di bawah VWAP, mereka mungkin membelinya, dan jika harganya naik di atas VWAP, mereka mungkin menjualnya. Trader lain mungkin menggunakan VWAP sebagai panduan di mana menempatkan order stop-loss mereka.
Untuk menghitung indikator VWAP di Exel, pertama-tama perlu membuka platform trading MT4, masuk ke menu Tools, dan temukan tab History Center. Di sana Anda perlu memilih aset yang sesuai dan mengatur jangka waktunya. Kemudian, ekspor data dalam format csv. Setelah Anda membuka file yang diunduh di Excel, lakukan perubahan dan hitung VWAP dengan rumus: VWAP = Jumlah (Harga * Volume) / Total Volume.
Strategi VWAP adalah pendekatan trading yang berupaya meminimalkan biaya transaksi dengan memperdagangkan atau mendekati volume-weighted average price suatu sekuritas. Untuk melakukan hal ini, investor sering kali menetapkan patokan VWAP di awal hari dan kemudian melakukan trading di sekitar harga tersebut. Beberapa trader mungkin menggunakan VWAP sebagai target intraday, sementara yang lain mungkin menggunakannya sebagai perintah stop-loss. Bagaimanapun, tujuan dari strategi VWAP adalah untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah pada saat volume tinggi dan harga yang lebih baik pada saat volume rendah.
VWAP adalah indikator populer yang digunakan oleh trader untuk menilai nilai pasar suatu sekuritas. Sama seperti indikator lainnya, indikator ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Volume Weighted Average Price adalah indikator yang mengikuti tren yang membantu trader menemukan titik masuk dan keluar yang sesuai serta mengatur level support dan resistance. Ini telah terbukti akurat untuk strategi trading jangka pendek. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah alat yang lagging, sehingga tidak terlalu efisien dalam memprediksi pergerakan harga di masa depan. Selain itu, ini menunjukkan banyak noise dan dapat memberikan sinyal palsu untuk order dalam jumlah besar.
VWAP (volume-weighted average price) dan VWMA (volume-weighted moving average) adalah indikator teknis yang menggunakan data volume untuk mengukur harga rata-rata suatu sekuritas selama periode waktu tertentu. Meskipun kedua indikator memberikan informasi serupa, terdapat beberapa perbedaan utama di antara keduanya. VWAP adalah indikator statis yang dihitung menggunakan harga penutupan, sedangkan VWMA adalah indikator dinamis yang terus diperbarui seiring tersedianya informasi baru. VWAP juga biasanya dihitung menggunakan time frame yang lebih pendek dibandingkan VWMA, sehingga lebih cocok untuk trading harian.
Ada beberapa cara berbeda untuk mengatur VWAP Anda, tergantung pada gaya trading Anda dan jenis informasi yang ingin Anda tampilkan. Langkah pertama adalah menemukan indikator VWAP untuk platform trading pilihan Anda - sebagian besar platform memiliki setidaknya satu alat VWAP. Setelah Anda menemukan indikator, Anda harus menambahkannya ke grafik Anda. Untuk melakukan ini, cukup klik pada tab "Indicator" di toolbar dan pilih indikator VWAP dari daftar. Setelah indikator ditambahkan ke grafik Anda, Anda dapat menyesuaikan parameternya sesuai kebutuhan Anda.
Indikator VWAP ditemukan oleh Peter Steidlmayer, pelopor analisis pasar dan pendiri teori Market Profile. Steidlmayer merancang VWAP sebagai cara untuk mengukur aktivitas institusional dan mengidentifikasi potensi level support dan resistance. Meskipun terutama digunakan oleh para trader, VWAP juga merupakan alat yang populer di kalangan investor dan manajer portofolio.

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.