Halo, para pembaca yang budiman!
Hari ini, saya ingin memulai dari dasar. Saya akan menjelaskan secara rinci time interval dalam grafik trading dan menjelaskan timeframe, kata yang sulit untuk pemula. Dalam ulasan ini, saya akan menjelaskan konsep chart time interval (timeframe) dan wawasan tentang bagaimana keuntungan Anda terkait dengan pilihan timeframe. Anda akan mendapatkan jawaban atas banyak pertanyaan yang membingungkan Anda, dan mendapatkan pemahaman tentang proses trading. Apa perbedaan antara timeframe dalam grafik harga? Bagaimana grafik berubah saat Anda mengganti timeframe? Dalam hal apa perbedaan pergerakan harga ketika Anda memilih skala yang berbeda pada grafik harga? Apa perbedaan dan fitur khusus dari timeframe yang berbeda? Bagaimana memilih timeframe yang tepat untuk kepribadian dan gaya trading Anda? Anda akan menemukan jawaban untuk ini dan banyak pertanyaan populer lainnya di artikel ini.
Artikel tersebut mencakup topik-topik berikut:
Mengapa keuntungan Anda secara langsung bergantung pada pilihan timeframe yang tepat?
Apa itu timeframe dalam grafik forex?
Time frame mengacu pada periode yang dipilih trader forex untuk beroperasi. Time frame dalam analisis teknis adalah periode waktu di mana harga dikelompokkan dan memplot elemen-elemen dalam grafik harga, seperti bar, candlestick atau dot (titik) pada line chart. Dengan kata lain, ini adalah periode waktu dari satu elemen harga. Itulah sebabnya, ini adalah parameter yang sangat penting dalam setiap strategi trading forex.
Korespondensi terdekat dengan timeframe ditampilkan oleh bentuk visualisasi harga seperti bar dan Japanese candlestick, karena mereka memberikan lebih banyak informasi tentang pergerakan harga daripada, misalnya, dot (titik) di line chart.
Terlihat pada gambar di atas bagaimana timeframe diatur pada platform TradingView. Dalam kasus Japanese candlestick dan bar, timeframe menunjukkan periode waktu di mana single bar atau candlestick terbentuk. Pada gambar di atas, timeframenya adalah D1. Ini berarti bahwa satu bar dalam grafik tersebut terbentuk selama satu hari.
Anda dapat melihat timeframe yang lebih populer di bawah ini:
М1(1М) - 1 minute;
М5(5М) - 5 minutes;
М15(15М) - 15 minutes;
М30(30М) - 30 minutes;
Н1(1Н) - 1 hour;
Н4(4Н) - 4 hours;
D1(1D) - 1 day;
W1(1W) - 1 week;
MN1(1M) - 1 month.
Semua timeframe secara kasar dapat dibagi menjadi tiga kategori besar:
- short-term (interval dari M1 hingga М30);
- middle-term (interval dari H1 hingga H4)
- long-term (interval dari D1 hingga MN1)
Periode waktu ini sesuai dengan strategi trading yang dapat dibagi dengan cara yang sama.
Bagaimana grafik berubah, sesuai dengan timeframe yang dipilih
Candlestick dalam timeframe yang lebih panjang berisi informasi tentang candlestick dalam timeframe yang lebih pendek. Oleh karena itu, periode grafik yang cukup panjang dalam timeframe M15, di mana ada beberapa pergerakan harga independen dan kemungkinan channel harga, terlihat seperti hanya satu candlestick dalam timeframe D1; candlestick hanya berubah warna sesuai dengan tren yang mendominasi, naik atau turun, di bagian yang sesuai dengan timeframe M15.
Gambar di atas menampilkan bagaimana satu candlestick merah dalam timeframe D1 terlihat pada periode H4 menjadi 6 candlestick berturut-turut yang berisi informasi tentang masing-masing empat jam.
Timeframe mana yang baik untuk trading?
Keunikan trading dalam interval waktu yang berbeda.
Saat Anda beralih di antara timeframe, bagian grafik harga yang ditampilkan akan menampilkan informasi tentang tren dengan durasi yang berbeda. Jika Anda beroperasi dalam periode waktu kategori short-term, tren yang ditampilkan akan bersifat lokal, berubah beberapa kali sehari. Timeframe kategori long-term menampilkan informasi tentang tren global, yang perkembangannya seringkali memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun. Masuk akal bahwa jumlah keuntungan Anda dalam poin juga akan secara langsung bergantung pada timeframe.
Mari kita pelajari contoh latihan triangle pattern dalam timeframe yang berbeda.
Pada gambar di bawah, terdapat pola latihan pada interval H1. Seperti yang dapat terlihat jelas pada grafik, setelah memasuki trading, keuntungannya sekitar 500 poin.
Di gambar berikutnya juga ada triangle, tetapi keuntungan dari realisasinya sudah 5000 poin, yang jauh lebih banyak dalam hal uang. Timeframe pada gambar kedua adalah D1.
Namun, keuntungan bukanlah yang paling penting yang secara langsung tergantung pada timeframe. Tingkat risiko lebih penting saat Anda memasuki trading. Jika Anda menganalisis gambar, menunjukkan timeframe H1, Anda akan melihat bahwa harga bergerak ke arah yang menguntungkan dalam lompatan dan sering kali berubah arah. Ini adalah bagian penting dari timeframe short-term, karena mereka menampilkan informasi tentang perubahan harga di siang hari. Banyak yang bisa membuat stop loss mereka tersentuh karena pergerakan itu. Dan saya bahkan tidak menyebutkan tekanan emosional yang membuat banyak orang menyerah dan keluar dari trading mereka sebelum mereka berhasil.
Jika Anda melihat timeframe D1, Anda akan melihat bahwa harga bergerak langsung ke profit, tanpa perubahan atau keraguan. Faktanya, tidak demikian, tentu saja; tetapi pergerakan intraday tidak terlalu memengaruhi candlestick yang naik, hanya karena setiap candlestick pada dasarnya sepanjang hari itu. Target profit Anda dalam timeframe yang lebih lama adalah lebih besar, sehingga tingkat risikonya lebih rendah, karena stop loss berada pada jarak yang jauh lebih jauh dari harga saat ini dan tidak bergantung pada volatilitas jangka pendek (short-term).
Mengapa trading dalam timeframe yang lebih lama lebih efisien?
Seperti yang sudah Anda ketahui, semakin lama timeframe, maka akan semakin tinggi target keuntungan dan semakin rendah risikonya. Anda dapat melihat korelasi ini lebih jelas pada contoh bagaimana sinyal bekerja dalam timeframe yang berbeda, disarankan oleh salah satu strategi paling populer, 3 EMA breakout.
Gambar diatas menampilkan bagaimana sinyal bekerja berdasarkan strategi ini dalam timeframe D1. Sebagaimana yang dapat terlihat jelas pada grafik: dari 7 posisi, dibuka sesuai dengan sinyal strategi, hanya satu yang ditutup dengan kerugian sekitar 92 poin. 6 trading lainnya ditutup dengan total keuntungan 18050 poin selama setengah tahun. Sekarang, mari kita lihat bagaimana sinyal dari strategi yang sama bekerja dalam timeframe yang lebih pendek, H1:
Sebagaimana yang terlihat jelas pada grafik, dari 8 posisi, dibuka sesuai dengan sinyal strategi, hanya dua dari mereka yang menghasilkan keuntungan, dan 6 trading lainnya kalah. Itu terjadi karena ayunan (pergerakan) dalam interval waktu ini lebih kuat dan lebih dinamis dalam kaitannya dengan rata-rata bergerak harga (moving average), dan indikatornya gagal merespon dengan tepat waktu.
Tidak ada lonjakan harga yang tajam dalam timeframe yang lebih lama, jadi, strategi di atas terbukti lebih efisien.
Saya telah menjelaskan contohnya, berdasarkan strategi tertentu; tetapi hasil dari strategi lain tidak akan jauh berbeda. Karena itu bukan strategi yang penting di sini, melainkan dinamika perubahan harga intraday.
Ada strategi khusus untuk trading dalam jangka pendek (short terms). Mereka disebut scalping. Scalping menyarankan Anda mengambil sedikit keuntungan dan memberikan hasil trading melalui sejumlah besar proses trading yang dilakukan. Semua strategi itu, jika Anda trading secara manual, menyebabkan kerusakan permanen pada kesehatan, karena orang menghabiskan banyak waktu trading dan hampir tidak pernah mencapai hasil yang diinginkan. Strategi scalping, berdasarkan automated trading (EA), tidak layak dipelajari. Sebagian besar dari mereka dirancang untuk menghabiskan sebagian besar dana untuk komisi dan spread karena sejumlah besar posisi dibuka (lebih dari 300 posisi per hari).
Lagi pula, ada banyak sekali variasi strategi, sehingga setiap orang dapat memilih strategi yang tepat. Yang paling penting untuk diperhitungkan adalah waktu yang ingin Anda habiskan untuk trading, berdasarkan strategi Anda. Menurut statistik global, yang paling efisien adalah strategi universal, dieksploitasi dalam timeframe yang lebih lama.
Kesederhanaan dan banyak waktu - kunci sukses trading di Forex!
Akhirnya, inilah saatnya untuk menjelaskan mengapa saya menyarankan trading dalam timeframe yang lebih lama, daripada trading intraday.
Ada sejumlah masalah yang dihadapi oleh para trader harian dalam mengeksploitasi timeframe yang lebih pendek. Tetapi, karena beberapa alasan, mereka gagal mengidentifikasi masalah ini dan gagal menghindarinya.
- Market noise. Ini adalah perubahan harga kecil, yang dihasilkan dari pergeseran jangka pendek (short-term) dalam keseimbangan permintaan/penawaran. Ini merupakan efek yang paling sering terjadi dari aktivitas market maker. Pergerakan ayunan ini tidak dapat diantisipasi; oleh karena itu mereka agak berbahaya untuk trading dengan target keuntungan yang rendah. Dalam timeframe yang lebih pendek dari H1, semua tren bersifat lokal dan keuntungan maksimum jarang sekali melebihi volatilitas rata-rata harian. Menurut statistik, keuntungan rata-rata adalah sekitar 400-500 poin. Dengan ukuran keuntungan seperti itu, risiko atau stop loss harus relatif sesuai dengan nilai-nilai ini, dan itu adalah kesalahan besar. Parameter market noise secara langsung berhubungan dengan volatilitas instrumen, dan untuk beberapa pasangan mata uang bervariasi antara 300 dan 400 poin. Jika stop loss Anda tidak melebihi kisaran ini, hampir 100% kemungkinan akan dipicu oleh market noise; jadi, posisi Anda sekitar 100% kemungkinan akan ditutup dengan kerugian, bukan keuntungan. Anda dapat menghindari pemicu stop loss Anda dengan market noise hanya dengan cara meningkatkan ukuran order Anda; dan itu akan mengubah strategi trading, yang sama sekali tidak pantas.
- Komponen emosional. Ini adalah reaksi Anda terhadap perubahan harga yang sering terjadi, dan karenanya, terhadap perubahan nilai untung/rugi. Anda tahu bahwa salah satu faktor utama, yang mempengaruhi total hasil trading Anda, adalah kemampuan Anda untuk mengatasi stres. Bahkan trader profesional, yang telah trading selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, menderita ketegangan emosional. Apalagi pemula. 99% dari trading mereka keluar hanya karena mereka terlalu gugup; tidak peduli apakah trading itu merugi atau menguntungkan. Alasan-alasannya, yang mengakibatkan ketegangan emosional adalah sudah banyak diketahui; yaitu keserakahan dan ketakutan. Keserakahan mencegah dari analisis situasi yang objektif. Dan ketika Anda harus mengakui kesalahan Anda dan menerima kerugian, keserakahanlah yang mencegah Anda melakukannya dan menginspirasi harapan untuk segera ada pembalikan harga.
Ketakutan datang ketika trading mengumpulkan keuntungan. Anda takut harga akan berbalik setiap saat dan keuntungan yang sudah Anda yakini menjadi milik Anda akan mulai menghilang. Dalam timeframe jangka pendek (short-term), faktor-faktor ini sangat akut karena perubahan harga yang sering terjadi. Semakin cepat harga bergerak, semakin banyak emosi yang Anda rasakan, dan semakin banyak kesalahan yang Anda buat. Dalam timeframe yang lebih lama, perubahan harga hampir tidak terlihat, sehingga kurang membangkitkan emosi. Oleh karena itu, Anda cenderung mengambil keputusan yang tepat.
- Dilema: “body atau tail”. Ini adalah pertanyaan abadi dari setiap analis teknis. Apa yang harus dikenali sebagai puncak (tinggi) tren, body candle, atau ekornya (tail/shadow)? Titik masuk dan keluar Anda secara langsung bergantung pada bagaimana Anda menandai tren, khususnya, bagaimana Anda menempatkan garis tren (trendline) di grafik. Dalam timeframe yang singkat, pertanyaan ini sangat mendesak, karena Anda selalu perlu menambahkan market noise ke tren utama. Efisiensi trading sangat sering bergantung pada indikasi trendline yang tepat. Dalam timeframe yang lebih lama, ukuran ekor (tail), dibandingkan dengan badan (body), tidak begitu signifikan. Dan cara Anda menggambar garis juga tidak terlalu penting. Paling sering, tren dalam timeframe yang panjang terlihat seperti kisaran harga (price range), jadi titik masuk Anda tidak terlalu bergantung pada cara Anda membangun garis.
- Waktu yang Anda habiskan untuk trading. Ini adalah parameter penting lainnya, yang banyak bergantung. Dan yang lebih penting, itu mempengaruhi kesehatan Anda. Jika Anda menghabiskan lebih dari setengah hari, duduk di depan komputer, Anda akan lelah secara mental dan fisik. Itu menghasilkan lebih banyak kesalahan, lekas marah, dan faktor negatif lainnya. Dan jika Anda menerapkan strategi scalping, Anda harus menghabiskan lebih dari 10 jam per hari untuk mencapai hasil apa pun. Tidak ada yang baik di sini. Dengan cara ini, suatu hari nanti Anda akan sakit, lelah dan tidak akan menikmati trading lagi, yang akan berdampak negatif pada kesuksesan Anda dalam bisnis ini.
Trading dalam timeframe jangka pendek (short-term) berkaitan dengan kebutuhan untuk terus memantau posisi Anda, dan jika Anda tidak dapat segera keluar dari trading, Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu di depan terminal trading. Dalam timeframe yang lebih lama, maka kebanyakan cara trading Anda adalah berdasarkan prinsip "beli (buy) dan lupakan". Dan tidak ada yang buruk. Anda menentukan parameter trading Anda, menerima kebutuhannya dan mengeksekusinya.
Selanjutnya, Anda tinggal mengharapkan hasilnya. Karena timeframe nya panjang, hasilnya tidak datang sekaligus, tetapi dalam beberapa minggu atau bulan. Dan, yang paling penting, jika Anda telah mengidentifikasi arah harga dengan benar, Anda hanya melihat harga bergerak mulus ke arah yang dibutuhkan. Untuk pemantauan, Anda hanya perlu membuka terminal trading selama beberapa menit sekali sehari untuk memastikan bahwa keputusan Anda tepat. Anda dapat menghabiskan seluruh waktu untuk istirahat untuk kegiatan sehari-hari Anda.
Seperti yang Anda lihat, masing-masing poin di atas jelas merupakan argumen untuk trading dalam timeframe yang lama. Itulah kesederhanaan. Mengapa Anda harus memperumit pekerjaan Anda, jika Anda bisa membuatnya tetap sederhana?
Cara trading dalam timeframe jangka panjang (long-term)
Pada grafik di atas, Anda dapat melihat contoh bagaimana mengidentifikasi dan membuka posisi jangka panjang (long-term) untuk pasangan mata uang AUDUSD, meliputi timeframe W1; di mana setiap candlestick mencakup 1 minggu trading.
Sebagai contoh, grafik menampilkan volatilitas harian yang kuat pada timeframe ini; itu hanya candlestick biasa, yang bahkan tidak menunjukkan bahwa harga dipengaruhi oleh berita fundamental selama seminggu. Jika Anda mempelajari minggu yang sama pada timeframe H1, Anda akan melihat bahwa harga melonjak tajam dan sering memicu stop loss dalam perjalanannya dan menyebabkan kerugian besar bagi trader.
Untuk trading dalam timeframe yang lama, prinsip paling efisien untuk suatu strategi adalah “semakin sederhana, semakin baik”. Strategi paling sederhana dan paling menghasilkan selalu menjadi strategi dasar “trendline breakout” atau “trend reversal”. Hanya penting bahwa Anda harus mematuhi aturan strategi ini. Aturan sebagian besar mengacu pada identifikasi titik masuk dan keluar.
Ini mudah. Anda mengharapkan harga untuk melewati garis tren (trendline), keluar dari channel harga, dan Anda menempatkan pending order. Dalam kasus tertentu, ini adalah order sell, Sell Stop. Anda meletakkannya di tren rendah sebelumnya, yang ditandai sebelum trendline ditembus; itu garis hijau Sell di gambar.
Level untuk memperbaiki profit atau Take Profit Anda diatur pada level terendah pertama dari tren sebelumnya; itu adalah garis merah muda Take Profit 1. Ini adalah salah satu level yang mungkin untuk memperbaiki profit. Ada beberapa yang lain, tetapi mereka jauh lebih rendah, menurut grafik, dan tidak masuk akal untuk mendasarkannya sebelum target pertama tercapai.
Anda juga perlu membatasi kemungkinan kerugian Anda, memasang Stop Loss, garis coklat Stop Loss. Seperti yang terlihat jelas pada grafik, keuntungan (profit) dan risiko (risk) yang diharapkan kira-kira sama, sekitar 6500 poin. Ini cukup untuk mencegah stop loss Anda terpicu (terkena) karena market noise dan volatilitas yang tinggi. Bahkan jika stop loss berhasil terpicu, itu adalah dihasilkan dari perubahan global dalam situasi pasar, yang tidak sering terjadi.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, harga akan bergerak menuju take profit tanpa ada lompatan yang dapat mempengaruhi keseimbangan emosional Anda; dan target keuntungan, yang dihitung sebelumnya, tidak akan menimbulkan ketakutan atau keserakahan yang berlebihan. Sederhananya, tidak ada ayunan yang kuat, tidak ada alasan untuk khawatir. Contoh ini dijelaskan pada grafik nyata pada saat artikel itu ditulis. Jadi, dalam beberapa bulan, setiap pembaca dapat memeriksa apakah harga akan mencapai level Take Profit atau tidak.
Mari kita pelajari contoh lain dari posisi yang dibuka dalam timeframe yang tidak terlalu global. Ini adalah timeframe D1, di mana setiap candlestick mencakup satu hari trading. Anda dapat melihat grafik harga USDCAD. Sekali lagi, tidak ada hal baru yang disarankan, strategi pembalikan tren (trend reversal) lokal yang umum digunakan. Mengapa bersifat lokal? Masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pembalikan tren global; tetapi seseorang dapat trading dengan baik di channel korektif ke atas lokal.
Seperti yang Anda lihat, sebuah entri diletakkan, seperti pada contoh sebelumnya, pada level garis coklat Sell. Keuntungan ditetapkan, menurut aturan, pada tingkat garis ungu Take Profit. Mengapa tidak pada titik terendah pertama dari tren, seperti pada contoh sebelumnya? Itu karena berada di luar garis support dari global upward channel, dan strategi menyarankan trading di dalam channel, sehingga trading harus keluar di dalam channel. Level terendah di dalam channel adalah level Take Profit.
Stop Loss adalah harga tertinggi terakhir, ditandai sebelum breakout trendline; itu adalah garis merah Stop Loss. Ukuran stop adalah 2000 poin; jadi itu tidak bisa dipicu secara kebetulan. Target profit adalah 3200 poin, jadi tidak perlu menunggu terlalu lama sampai trade berhasil; itu dapat memakan waktu dari seminggu sampai satu bulan. Trading ada di real market, sehingga dapat dengan mudah diperiksa.
Sebagai kesimpulan, saya ingin menambahkan bahwa timeframe, yang Anda pilih untuk trading, secara langsung menentukan efisiensi pekerjaan Anda. Jika Anda sering kecewa dengan hasil trading Anda dalam timeframe tertentu, coba ubah timeframe tersebut; hasil Anda mungkin akan meningkat banyak. Lagi pula, apa pun timeframe yang Anda tradingkan, hasil Anda masih lebih bergantung pada aturan pengelolaan uang (money management) yang benar.
Sekarang saatnya untuk berlatih dan cobalah sendiri timeframe yang berbeda. Pelajari materi ini dan periksa diri Anda - masukkan beberapa trading di akun demo, beroperasi dalam timeframe yang berbeda.
P.S. Apakah kamu menyukai artikel saya? Bagikan di jaringan social media: itu akan menjadi "terimakasih" terbaik :)
Link yang bermanfaat:
- Saya merekomendasikan mencoba untuk trading dengan broker yang handal disini. Sistem memungkinkan untuk anda trading sendiri atau copy trader yang sukses dari seluruh belahan dunia.
- Gunakan kode promo BLOG saya untuk mendapatkan bonus deposit 50% di platform LiteFinance. Cukup masukkan kode ini di kolo, yang sesuai saat deposit akun trading Anda.
- Channel Telegram dengan analitis berkualitas tinggi, ulasan forex, artikel pelatihan dan banyak hal lain yang bermanfaat untuk trader https://t.me/forex_hari_ini_trading_blog

Konten artikel ini mencerminkan pendapat penulis dan tidak mencerminkan posisi resmi broker LiteFinance. Materi yang dipublikasikan di halaman ini disediakan hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penyediaan saran investasi untuk tujuan Arahan 2014/65/UE.
Menurut undang-undang hak cipta, artikel ini dianggap sebagai kekayaan intelektual, yang mencakup larangan menyalin dan mendistribusikannya tanpa izin.



















