Harga Saham Tesco PLC (#TSCO) pada hari ini | Nilai tukar, grafik online dan analisis

Tesco PLC adalah peritel makanan dan non-makanan utama Inggris. Ini adalah rantai ritel terbesar di Inggris dan terbesar ketiga di dunia. Kantor pusatnya terletak di Welwyn Garden City, Hertfordshire. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1924 oleh pengusaha Jack Cohen. Setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama, perusahaan ini masuk ke pasar ritel: perusahaan membeli produk dengan harga murah dan menjualnya kembali dengan harga pasar.

Toko pertama dibuka di pinggiran kota London pada tahun 1929. Pada tahun 1932, beberapa toko dibuka dan digabungkan ke dalam jaringan Tesco. Pada tahun 60an, perusahaan mulai mengambil alih jaringan yang ada, khususnya Victor Value. Korporasi sekarang memiliki 2.700 gerai ritel. Hypermarket dan toko jaringannya beroperasi di 33 negara di Eropa dan Asia. Per 2020, jumlah staf Tesco adalah 450 ribu.

Perusahaan mengadakan IPO pada tahun 1947 dengan harga 75 pence per saham. Sekuritas perusahaan terdaftar di London Stock Exchange sebagai #TSCO. Saham tersebut merupakan komponen dari FTSE 100, indeks saham terkemuka Inggris. Kapitalisasi pasar Tesco hampir $21 miliar. Perusahaan membayar dividen, tetapi jumlahnya cukup kecil. Jadi perdagangan CFD saham bisa lebih menguntungkan daripada membeli aset.

Seorang pedagang perlu mengetahui tuntutan hukum yang sedang berlangsung untuk menganalisis pergerakan harga saham: seperti perusahaan besar lainnya, Tesco sering terlibat dalam skandal. Yang paling keras terjadi pada tahun 2014, ketika dua manajer puncak perusahaan memalsukan laporan keuangan, melebih-lebihkan laba sebesar 326 juta pound. Kerusakannya sangat besar: perusahaan membayar denda 129 juta pound dan 85 juta lainnya sebagai kompensasi kepada investor yang telah membeli sekuritas #TSCO berdasarkan informasi palsu. Kasus-kasus seperti itu sangat mempengaruhi reputasi dan kesejahteraan keuangan perusahaan dan juga berdampak negatif pada harga saham.

Prediksi nilai tukar kualitatif tidak mungkin dilakukan tanpa menganalisis aktivitas pesaing Tesco, seperti Walmart, Carrefour, Ceconomy, J. Sainsbury, PET sMart, dan Staples. Jika pelanggan lebih memilih layanan pengecer lain, Tesco akan kehilangan keuntungan, dan harga sahamnya bisa jatuh dalam jangka panjang.