Jagung adalah salah satu instrumen perdagangan paling populer. Di antara komoditas, hanya minyak yang unggul. Produsen jagung utama adalah Amerika Serikat, Cina, Brazil, Meksiko, india, India, dan Perancis. Corn futures diperdagangkan di bursa komoditas internasional terbesar, antara lain CME, Eurex, LCE, TOCOM, dan lainnya.
Harga jagung bersifat siklus. Biasanya, sebelum dimulainya kampanye panen, biayanya menurun dan mencapai minimum pada akhir September. Hal ini karena para petani perlu mengosongkan lumbung untuk menanam tanaman baru, dan lumbung lama harus segera dijual. Pada bulan Desember, harga CORN mulai pulih. Trader harus mempertimbangkan informasi ini dalam perdagangan jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Saat memperdagangkan CORN, penting untuk melacak laporan WASDE dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, data stok jagung, dan kemajuan panen, termasuk kualitas jagung dan pengiriman ekspor. Jika jumlah panen jagung meningkat dibandingkan periode sebelumnya, maka nilainya akan menurun. Tingginya kualitas jagung menyebabkan peningkatan permintaan dari konsumen dan investor sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan laju CORN.
Penting juga untuk memantau keadaan industri kimia dan pertanian. Jagung sangat penting dalam memproduksi etanol, yang digunakan sebagai biofuel. Jagung juga digunakan sebagai pakan ternak. Seiring bertambahnya populasi dunia, dibutuhkan lebih banyak pangan, termasuk produk hewani. Peralihan global ke energi ramah lingkungan dan meningkatnya permintaan pakan menjadi pendorong kenaikan harga CORN.
Peringatan Risiko: Trading di pasar keuangan membawa risiko.